
Ini Alasan Tetap Pakai Masker Meski Sudah Divaksin Covid-19

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Vaksinasi atau penyuntikan vaksin Covid-19 ke tubuh manusia membawa harapan pandemi bisa segera berakhir. Namun mereka yang sudah divaksin harus tetap menggunakan masker.
Mereka yang sudah divaksin masih harus tetap menggunakan masker hingga para peneliti dapat menentukan apakah vaksin bisa mencegah orang menyebar virus Covid-19 kepada orang lain yang tidak divaksin.
"Saat ini, kami tidak memiliki cukup data untuk mengatakan dengan pasti bahwa vaksin dapat mencegah penularan," ujar Penasihat Kesehatan Gedung Putih, Dr. Anthony Fauci, mengutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, Jumat (5/2/2021). "Jadi meskipun divaksinasi, Anda mungkin masih dapat menyebarkan virus ke orang yang rentan."
Saat ini vaksin yang telah mendapatkan izin penggunaan darurat menunjukkan efektivitas dalam mencegah infeksi simptomatik pada orang yang telah diimunisasi dalam uji klinisnya. Belum ada bukti bisa mencegah penularan.
Masker, dikombinasikan dengan tindakan lain seperti sering mencuci tangan dan menjaga jarak sosial, telah menjadi alat penting untuk menekan penyebaran Covid-19, menurut para ahli medis.
CDC AS mengungkapkan virus ini menyebar dari orang ke orang melalui droplet pernapasan yang mengalir di udara ketika seseorang berbicara, batuk, bersin, bernyanyi, atau berteriak. Masker berfungsi sebagai pembatas yang dapat mencegah tetesan tersebut menyemprot ke orang lain.
![]() |
Sekarang ada bukti bahwa masker juga dapat memberikan perlindungan kepada pemakainya dari virus, kata CDC, meskipun seberapa baik cara kerjanya tergantung pada jenis masker.
Dr. Joshua Barocas, seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Boston mengatakan penting diketahui sebagian besar warga AS belum divaksin. Menurut data terbaru dari CDC, baru hampir 34 juta dosis vaksin yang telah diberikan.
"Kami tidak tahu siapa yang tidak divaksinasi. Kami tidak memakainya seperti lencana di mantel kami. Kami tidak memakai fungsi kekebalan kami, kami tidak menunjukkan faktor risiko kami di baju kami, "kata Joshua Barocas. "Kami membutuhkan pendekatan berlapis yang berkelanjutan."
(roy/sef) Next Article Ternyata Dunia Punya Senjata Ampuh Lawan Corona Selain Vaksin