
Usai Tantang Tencent, Induk TikTok Mau Lawan Alibaba

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Zhang Yiming, pendiri ByteDance yang juga induk usaha Tiktok punya target baru. Setelah menantang platform lain seperti Tencent Facebook, target terbarunya adalah Alibaba.
Untuk mengalahkan targetnya, dia telah mempekerjakan ribuan staf baru dan merekrut sponsor besar seperti Ciaomi Corp. Dia menyebutkan ini jadi terobosan besar dalam bisnis global untuk menjual berbagai macam produk lewat video pendek dan live stream, dikutip dari The Star Online, Senin (10/5/2021).
Upaya tersebut bukan hanya menguji sentuhan ajaib Zhang dan AI ByteDance, namun juga penerimaan investor jelang IPO paling ditunggu di dunia teknologi.
Perusahaannya sendiri telah membuat gelombang di industri yang sebelumnya dipegang Alibaba Group Holding LTD dan JD.com Inc. Dalam waktu satu tahun pertamanya 2020 menjual US$26 miliar untuk makeup, clotting dan merchandise lain.
Ini capaian luar biasa, sebab Taobao Alibaba butuh enam tahun untuk melakukan hal yang sama. Bytedance juga merencanakan mendapatkan US$185 miliar tahun depan.
Tiktok versi China, Douyin juga diperkirakan akan berkontribusi pada setengah pemasukan dari iklan domestik perusahaan. Nilainya sebesar US$40 miliar, didorong oleh bagian dari e-commerce.
Direktur Pengelola Blue Lotus Capital Advisor, Shawn Yang mengatakan platform video pendek punya traffic atau lalu lintas yang banyak. Jadi pada dasarnya bisa melakukan bisnis apapun.
"Douyin tidak hanya untuk iklan, namun juga live streaming, e-commerce, life service lokal dan pencarian. Ini banyak ruang untuk imajinasi," kata dia.
Bisnis e-commerce dapat membantu perusahaan melebihi valuasi US$250 miliar saat go public. Dengan begitu dapat melawan kekhawatiran adanya tindakan keras pemerintah China pada raksasa internet negara itu.
Saat ini ByteDance sedang memiliki untuk melakukan IPO di Hong Kong atau AS, ungkap orang-orang yang mengetahui masalah ini.
Masuknya ByteDance ke e-commerce memang cukup terlambat. Dimana influence mempromosikan produk pada penggemar untuk versi generasi Z seperti Home Shopping Network, format uang dipelopori Alibaba tahun 2016.
(roy/roy) Next Article Blokir Konten! Induk TikTok Sebut Tencent Anti Persaingan