
Vaksin Pfizer Boleh Untuk Anak 5-11 Tahun, Ini Respons Satgas

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Vaksin Covid-19 produksi Pfizer/BioNTech dikabarkan telah lolos tes uji untuk kalangan usia 5 hingga 11 tahun. Bahkan, antibodi yang terbentuk setelah suntikan vaksin itu dianggap setara dengan antibodi kelompok usia yang lebih tua.
Uji tersebut sendiri dilakukan dengan melibatkan 2.268 peserta. Dalam uji itu, takaran dosis yang diberikan merupakan sepertiga dari takaran dosis orang dewasa. "Dua suntikan dosis 10 mikrogram menghasilkan tingkat antibodi yang sebanding dengan yang terlihat dalam uji coba di kelompok usia 16 hingga 25 tahun," demikian pernyataan perusahaan itu.
Selanjutnya, Pfizer berencana akan mengirim data hasil uji tersebut kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) dan Regulator Obat-obatan Eropa (EMA). Targetnya, dua regulator itu akan memberikan izin penggunaan darurat bagi kelompok usia 5-11 tahun.
Di AS, tekanan untuk memberikan vaksin bagi kelompok usia anak-anak semakin kencang berembus. Sebab, pembatasan bagi kelompok warga yang tidak tervaksinasi menyulitkan orang tua untuk membawa anaknya dalam perjalanan antarnegara bagian.
Dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, salah satu pejabat tinggi FDA Peter Marks mengatakan, FDA meminta perusahaan pembuat vaksin memperluas uji coba pediatrik mereka tiga atau empat kali agar data keamanan semakin teruji.
Menanggapi hal ini, Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito ikut menanggapi kabar vaksin Pfizer yang diklaim aman dan efektif untuk anak 5 sampai 11 tahun. Menurutnya sampai saat ini pemerintah Indonesia masih mengacu pada Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI.
Hingga saat ini, berdasarkan EUA dari BPOM vaksin baru diperbolehkan untuk anak 12-15 tahun dan 16 tahun ke atas.
"Sejauh ini, pemerintah Indonesia masih mengacu pada EUA vaksin Pfizer dari BPOM yang sudah dikeluarkan sejak 15 Juli," jelas Wiku dalam konferensi pers, Kamis (23/9/2021).
"Vaksin Pfizer layak diberikan pada anak-anak berusia 12-15 tahun dan orang di atas umur 16 tahun," lanjutnya.
Wiku menegaskan jika memang nantinya akan ada perubahan penerima vaksin dari segi usia, pihak pemerintah pasti akan menginformasikannya kepada masyarakat.
"Jika terjadi perubahan penerima vaksinasi, maka pemerintah akan segera memberikan informasi secara aktual kepada publik," ujarnya.
(dob/dob) Next Article Duh! Pfizer Akui Obat Covid Buatannya Tak Ampuh Cegah Infeksi