²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Teknologi telekomunikasi terus mengalami perubahan dan perkembangan. Apalagi, semakin banyak masyarakat yang mengadopsi era cashless society.

Masyarakat memang kini lebih senang untuk tidak banyak menggunakan uang kartal. Pasalnya dengan transaksi secara elektronik, telah memberikan pelayanan yang efisien, praktis, dan cepat.

Meski begitu, para penyelenggara transaksi elektronik perlu mengupgrade EDC konvensional menjadi EDC berbasis Android yang sudah terkoneksi jaringan 4G.

Agung Harsoyo, Dosen Sekolah Teknik Elektronika dan Informasi (STEI) ITB, mengatakan adopsi teknologi baru seperti 4G dan 5G untuk perangkat IoT dan EDC merupakan suatu keniscayaan.

"Mereka dapat mengoptimalkan dan meningkatkan praktik perbankan ke tingkat kualitas yang lebih tinggi, tidak hanya melalui peningkatan proses perbankan, tapi juga dalam inovasi produk dan layanan serta keamanan transaksi yang diberikan akan semakin tinggi," kata Agung dalam keterangan tertulis, Rabu (13/10/2021).

Menurut Agung, dahulu teknologi 2G dan 3G pada mesin EDC konvensional memang sudah cukup karena lalu lintas datanya sangat kecil. Namun, kini kebutuhan masyarakat semakin berkembang.

Agung mengatakan, banyak manfaat yang akan didapatkan masyarakat dan merchant jika alat IoT dan EDC yang mereka gunakan selama ini ditingkatkan ke EDC yang terkoneksi jaringan 4G.

Misalnya, seperti EDC berbasis Android, yakni adanya integrasi layanan seperti Point of Sales (POS) System, aplikasi merchant, platform promosi dan loyalty serta adanya fitur Over the Air (OTA) yang mempermudah merchant dalam melakukan aktivitas update software.

"Masyarakat yang mendapatkan pengalaman bertransaksi yang aman, mudah, cepat, dan terjamin akan berpotensi memperbesar jumlah transaksinya," jelasnya.

Dengan upgradenya menjadi EDC Android, selain akan mempercepat transaksi atau pemrosesan data, dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi penggunaan aset, menciptakan bisnis proses yang lebih efektif.

"Sehingga upgrade EDC ke teknologi 4G ini akan berpotensi meningkatkan pendapatan penyelenggara transaksi elektronik di Indonesia," pungkas Agung.

Baca: Jokowi: Jangan Sampai Mahasiswa Didik Jadi Ekstrimis

(cha/cha) Next Article Jangan Keliru, Ini Alasan Sebenarnya di Balik Tarif ATM Link