²©²ÊÍøÕ¾

NASA Akhirnya 'Speak Up' Soal Matahari Terbit dari Barat

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
11 November 2021 09:25
This illustration from NASA shows the Parker Solar Probe spacecraft approaching the sun. Launched in August 2018, the spacecraft will get a gravity assist Wednesday, Oct. 3, 2018, as it passes within 1,500 miles of Venus. The flyby is the first of seven that will draw Parker ever closer to the sun. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)
Foto: Ilustrasi dari NASA menunjukkan pesawat ruang angkasa Parker Solar Probe mendekati matahari. (Steve Gribben/Johns Hopkins APL/NASA via AP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sebuah unggahan di media sosial beberapa waktu belakang mengklaim jika Matahari beraktivitas di luar kebiasaan yakni terbit dari Barat. Bahkan Badan Antariksa Amerika Serikat (AS) atau NASA turun tangan untuk menjelaskan.

Postingan itu hadir dalam bahasa Thailand dan Inggris, yang menyebut aktivitas ini mendekatkan Bumi pada kiamat. Matahari terbit dari barat karena adanya pembalikan magnet.

Untuk mendukung klaim itu, penulis bahkan menuliskan nama NASA dan mengatakan lembaga tersebut mendukung klaim tersebut.

"Bumi akan berputar ke arah sebaliknya yang menyebabkan Matahari muncul dari sisi barat. Periset meyakini bahwa kita bergerak menuju pembalikan medan magnet yang akan menjadi akhir umat manusia dan mendekati kiamat," kata postingan tersebut.

Namun nyatanya NASA membantah klaim tersebut. Bettina Inclan, Associate Administrator for Communications NASA, mengatakan baik pihaknya dan organisasi lain tidak pernah memprediksi hal tersebut.

"Baik NASA maupun organisasi ilmiah lain tidak ada yang memprediksi Matahari akan terbit dari barat," ungkap Bettina.

Menurutnya fenomena pembalikan magnet memang nyata adanya dan pernah terjadi. Para ilmuwan juga dikatakan mempelajari soal pembalikan magnet tersebut.

Namun kembali dia menegaskan pembalikan magnet tidak membuat Bumi beroutar ke arah sebaliknya dan mengubah arah munculnya Matahari.

"Adapun pembalikan medan magnet memang fenomena nyata yang telah terjadi beberapa kali di masa silam dan ilmuwan di seluruh dunia mempelajarinya, namun pernyataan jika hal ini membuat Bumi berputar ke arah sebaliknya yang menjadikan Matahari terbit dari barat adalah salah," jelasnya.

Fenomena Matahari terbit dari Barat sebenarnya terjadi di Venus. Planet itu berputar pada porosnya ke belakang.

Sebagai informasi, rotasi planet itu juga cukup lama yakni 243 hari. Sementara Venus mengelilingi Matahari selama 225 hari Bumi.

Dengan waktu tersebut membuat Matahari hanya hadir dua kali dalam satu tahun, yakni terbit per 117 hari Bumi di Venus.


(cha/cha) Next Article Saat NASA Bicara Matahari Terbit dari Barat, Apa Katanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular