
Warga RI Ini Disuntik Booster Vaksin Duluan, Anda Terdaftar?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Program vaksin booster direncanakan akan dimulai di Indonesia mulai Januari 2022. Namun ada kelompok yang masuk dalam prioritas untuk didulukan mendapatkan dosis ketiga.
Mereka adalah yang memiliki risiko tinggi seperti tenaga kesehatan. Ada masyarakat lansia serta orang dengan gangguan respon imun.
"Saya rekomendasi, ikut rekomendasi Ketua ITAGI, sudah diberikan nakes, prioritaskan lansia dan immunocompromised (mereka yang alami gangguan respons imun). Sekali lagi orang-orang berisiko tinggi," kata Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Kerja dengan Komisi IX DPR RI, beberapa waktu lalu.
"Kita pastikan harus mereka, kalau enggak mereka kalah. Para pejabat dengan para tokoh, anak muda, ambil sendiri".
Indonesia diketahui juga sedang melakukan uji coba jenis vaksin untuk booster. Sedang dilihat pemberian dosis ketiga dengan jenis vaksin yang sama seperti sebelumnya atau berbeda.
Uji coba dilakukan pada vaksin yang sudah ada di Indonesia. Namun jika ada yang ingin jadi vaksin booster, Budi meminta untuk memasukkan uji klinis.
Sementara itu vaksin Merah Putih akan disiapkan sebagai booster serta untuk anak-anak, dan ujicoba langsung dipergunakan untuk kedua tujuan tersebut. "Sudah tersedia langsung pakai untuk booster dan anak rencananya semester 2," kata Budi.
Dalam rencananya, booster akan diberikan dengan dua skema. Pertama gratis untuk lansia dan Penerima Bantuan Iuran (PBI) BPJS Kesehatan, serta kelompok di luar itu yang dibebankan biaya vaksin.
Dalam kesempatan yang sama, dia juga mengatakan stok vaksin dalam negeri berjumlah hampir 100 juta dan dapat bertahan untuk tiga bulan mendatang. Berikutnya juga akan datang vaksin dengan jumlah yang banyak dari donasi negara lain.
"Karena banyak yang menawarkan vaksin gratis ke saya karena di negara maju kebanyakan. Total APBN 161 juta antar 50-100 juta vaksin gratis," jelasnya.
(npb/npb) Next Article 7 Gejala Covid Varian Baru di Orang yang Sudah Vaksin Booster