²©²ÊÍøÕ¾

Luhut: SoftBank Mundur dari IKN Karena Dia Bermasalah

Dina Gurning, ²©²ÊÍøÕ¾
17 March 2022 15:40
Infografis, Jendral Era New Normal
Foto: Ilustrasi Luhut Binsar Pandjaitan (Edward Ricardo Sianturi/²©²ÊÍøÕ¾)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan kembali menjelaskan alasan SoftBank Corp batal berinvestasi di Ibu Kota Nusantara. Hal tersebut dipaparkan Luhut saat ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (17/3/2022).

Menurut dia, SoftBank melalui Vision Fund, seyogianya berinvestasi US$ 100 miliar dolar AS melalui Uni Emirat Arab (UEA) dan Arab Saudi.

"Karena dia bermasalah collapse yaa nggak jadi, yang dia nggak masuk kita," kata Luhut.

"Sekarang kita harapkan vision fund yang ada dari Abu Dhabi dan Arab Saudi itu bisa masuk ke kita. Nggak usah lewat SoftBank lagi," lanjutnya.

Luhut pun membantah SoftBank mundur lantaran investasi di IKN kurang menguntungkan.

"Nggak ada urusan. Dia masalah dia, murni masalah dia," ujarnya.

Sebelumnya, Luhut mengungkapkan SoftBank batal berinvestasi di IKN lantaran penurunan saham. Selain itu, menurut dia, SoftBank Vision Fund mengalami kesulitan lantaran pemerintah Arab Saudi dan Uni Emirat Arab tidak lagi menginvestasikan dana di sana. Mundurnya SoftBank membuat sang CEO Masayoshi Son-pun tidak lagi menjadi dewan pengarah IKN.

Lebih lanjut, Luhut mengungkapkan, pemerintah terus berupaya mencari pendanaan lain, salah satunya dari UEA. Menurut dia, potensi investasi melalui SWF UEA mencapai US$ 20 miliar.

"Kalau ibu kota pemerintah dibayar APBN, yang lain private sector," kata Luhut.

Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga mengundang Pemerintah Arab Saudi berinvestasi di IKN. Pertemuan pun telah dilakukan Luhut dengan Putra Mahkota Arab Saudi Muhammad Bin Salman.

"Itu Prince minta masuk ke situ. Kalau beliau angkanya berapa sedang kita godok pertemuan secara virtual dengan timnya," ujar Luhut.


(miq/roy) Next Article Blak-blakan Luhut Soal SoftBank yang Cabut dari Proyek IKN

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular