²©²ÊÍøÕ¾

Aset Kripto

Kisah Terra LUNA: Lompat ke Rp1,7 Juta, Anjlok ke Rp 6 Ribu!

Tim, ²©²ÊÍøÕ¾
12 May 2022 11:45
terra luna crypto
Foto: terra luna crypto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Aset kripto Terra LUNA sedang jadi sorotan sepekan ini. Alasannya harga uang kripto ini turun sampai 98% hanya dalam sepekan padahal aset kripto ini sempat menjadi primadona investor.

Menurut CoinmarketCap, pada Kamis (12/5/2022) pukul 10.47 WIB, Terra LUNA diperdagangkan pada US$0,45 per dolar atau setara Rp 6.525 per koin (asumsi Rp 14.500/US%) , padahal sepekan lalu, harganya menyentuh US$86,7 (Rp 1,26 juta) per koin.

Padahal Terra LUNA sempat mendapat perhatian besar dari investor kripto. Initial coin offering (ICO) Terra LUNA dilakukan pada 2019. Setelah itu harganya cenderung terus meningkat.

Pada April 2022, Terra LUNA mencatatkan harga tertinggi sepanjang masa senilai USS119,18 per koin atau Rp 1,73 juta. Terra LUNA juga pernah menjadi aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar keenam dengan nilai US$40 miliar. Setelahnya perlahan namun pasti harganya anjlok dalam.

Terra LUNAFoto: Pergerakan harga aset kripto Terra LUNA (Doc. CoinMarketCap)

Lantas apa itu Terra LUNA? Sejatinya aset kripto ini bernama Terra dengan kode perdagangan LUNA. Ini adalah proyek berbasis blockchain yang dikembangkan oleh Terra Labs di Korea Selatan.

Terra LUNA memiliki ambisi sebagai platform yang menciptakan stablecoin yang dikaitkan dengan uang resmi yang diterbitkan oleh bank sentral. Tujuannya untuk mendukung sistem pembayaran global dengan settlement yang cepat dan terjangkau seperti Alipay di blockchain.

Terra LUNA memiliki peran yang vital untuk menstabilkan harga dari Terra stablecoin dan mengurang volatilitas pasar. Ketika stablecoin turun sedikit maka Terra LUNA akan dijual atau dibakar (dihancurkan) untuk menstabilkan harga. Salah satu yang Terra stablecoin paling populer adalah TerraUSD dengan kode perdagangan UST, seperti dikutip dari CoinDesk, Kamis (12/5/2022).

Adapun TerraUSD adalah proyek stablecoin yang dikaitkan dengan nilai tukar dolar AS. Token ini menawarkan penyimpanan nilai yang lebih baik untuk menghindari volatilitas mata uang kripto. Pengembangnya menawarkan target satu koin setara US$1.

Pada perdagangan Rabu (11/5/2022), harga TerraUSD sempat anjlok ke 26 sen dolar AS. Tetapi kini sudah naik kembali ke 80 sen dolar AS. Tetapi masih tetap di bawah target yang ditawarkan pengembang koin. Masalah ini telah menyeret jatuh harga Terra LUNA.

Do Kwon, pencipta koin, melakukan upaya terakhir untuk mengembalikan TerraUSD harga target US$1 dengan meningkatkan tingkat pencetakan Terra LUNA baru per hari. Usaha tersebut pada dasarnya memungkinkan pasokan stablecoinnya habis, sebuah langkah yang diharapkan akan meningkatkan harga.

"Saya mengerti bahwa 72 jam terakhir sangat sulit bagi Anda semua - ketahuilah bahwa saya bertekad untuk bekerja dengan Anda semua untuk mengatasi krisis ini, dan kami akan membangun jalan keluar dari ini," ungkapnya seperti dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ International, Rabu (12/5/2022).

Investor mengharapkan suntikan modal baru untuk mendorong proyek tersebut. Pendukung TerraUSD dilaporkan berusaha mengumpulkan lebih dari US$1 miliar dalam pendanaan untuk menopang stablecoin.

Vijay Ayyar, kepala internasional di pertukaran crypto Luno, mengatakan pengumuman Do Kwon tidak menginspirasi peningkatan kepercayaan investor.

"Mereka membiarkan sistemnya kehabisan tenaga dengan harapan akan investor akan masuk kembali kembali ketika pasokan TerraUSD yang 'berlebihan' telah habis," kata Ayyar.

Do Kwon telah mengumpulkan Bitcoin senilai miliaran dolar melalui Luna Foundation Guard miliknya untuk mendukung TerraUSD di saat krisis. Ketakutannya sekarang adalah Luna Foundation Guard membuang bitcoin tersebut ke pasar, menghasilkan penjualan yang lebih besar. Bitcoin sempat merosot di bawah US$30.000 pada hari Rabu, kedua kalinya dalam seminggu telah jatuh di bawah level itu.

Stablecoin algoritma masih merupakan fenomena yang relatif baru. Tetapi TerraUSD telah berkembang menjadi pemain utama dalam segmen ini, dengan pasokan 16 miliar token yang beredar.

David Moreno Darocas, seorang analis riset di CryptoCompare, mengatakan situasinya menyoroti "kerapuhan" dari stablecoin algoritmik seperti TerraUSD. "TerraUSD telah berkembang menjadi bagian integral dan kontroversial dari ekosistem kripto," katanya.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular