²©²ÊÍøÕ¾

Resmi, Valuasi Fintech Ini Ciut Rp 583 Triliun dalam 1 Tahun

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
12 July 2022 11:15
A sign is pictured at the entrance of Klarna's headquarters in Stockholm, Sweden on May 25, 2022. REUTERS/Supantha Mukherjee
Foto: REUTERS/SUPANTHA MUKHERJEE

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Fintech asal Eropa, Klarna, telah mengkonfirmasi bahwa mereka mengumpulkan pendanaan US$ 800 juta atau Rp 11 triliun, tapi dengan diikuti penurunan valuasi yang cukup besar.

Desas-desus telah beredar setidaknya selama sebulan terakhir bahwa Klarna yang berbasis di Swedia, yang paling dikenal sebagai penyedia layanan buy now pay later atau bayar tunda, sedang berusaha untuk mengumpulkan dana baru.

Laporan awal menyarankan valuasi ini akan berada di sekitar US$15 miliar, mewakili penurunan tajam dibanding valuasi tahun lalu yakni US$45,6 miliar atau sekitar Rp 685 triliun setahun yang lalu.

Kemudian awal bulan ini, bocoran menunjukkan bahwa valuasinya mungkin mendekati US$6,5 miliar.

Dikutip dari TechCrunch, Klarna akhirnya mengonfirmasi bahwa sekarang valuasi perusahaan ada di angka US$ 6,7 miliar atau sekitar Rp 100 triliun dari investasi barunya. Valuasi saat ini mengalami penurunan 85% dari angka yang dilaporkan pada Juni 2021.

Putaran ini mencakup banyak investor baru dan yang sudah ada, termasuk Sequoia, Silver Lake, Commonwealth Bank of Australia, dana pemerintah UEA, Mubadala Investment Company, dan Canada Pension Plan Investment Board (CPP Investments).

Klarna CEO Sebastian Siemiatkowski smiles during an interview at the company's headquarters in Stockholm, Sweden May 25, 2022. REUTERS/Supantha MukherjeeFoto: REUTERS/SUPANTHA MUKHERJEE
Klarna CEO Sebastian Siemiatkowski smiles during an interview at the company's headquarters in Stockholm, Sweden May 25, 2022. REUTERS/Supantha Mukherjee

Klarna menyoroti penurunan saham terburuk dalam 50 tahun, tetapi mereka juga mencoba melukiskan gambaran yang lebih cantik dengan menunjukkan bagaimana valuasinya hari ini dibandingkan dengan 2018 dan menggunakan fintech lain sebagai pembanding.

Namun perlu dicatat untuk perusahaan telah mengalami semacam "koreksi" setelah pandemi, ada baiknya melihat valuasi Klarna dari setiap tahun antara 2018 dan 2022 untuk mendapatkan sedikit lebih banyak perspektif. Berikut adalah grafik perkembangan valuasi Klarna dari tahun ke tahun.

Jadi Klarna tidak hanya turun dari valuasi sebelumnya, namun masih turun drastis pada valuasinya di tahun 2020, dan hanya sedikit naik dari valuasinya di tahun 2019.


(dem) Next Article Calon Founder, Ini 3 Langkah Mudah Menghitung Valuasi Startup

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular