Bos GoTo Bilang Sekarang Saat Terbaik Akuisisi, Pertanda Apa?
Novina Putri Bestari, 博彩网站
04 August 2022 13:25
Jakarta, 博彩网站 - Dengan kebangkrutan hingga pemangkasan karyawan yang terjadi saat ini, Pandu Sjahrir mengatakan saat ini yang terbaik untuk akuisisi. Menurut anggota dewan komisaris GoTo Financial perusahaan perlu untuk memenangkan pasar termasuk juga membeli bisnis yang melengkapi.
Dia menuturkan perusahaan harus melihat pasar lebih luas lagi. Para perusahaan harus melakukan banyak hal menghadapi kendala yang ada saat ini.
Misalnya saja melakukan inovasi dan juga mengatur modal dengan bijak. "Jika punya waktu 48 bulan, pintar-pintarlah menggunakan modal untuk memenangkan pasar," ungkap Pandu yang juga merupakan Founding Partner AC Ventures dalam acara Navigating Southeast Asia's Tech Winter, Rabu malam (3/8/2022).
"Namun saat berpikir memenangkan pangsa pasar, pada dasarnya tidak hanya menghabiskan pengeluaran pemasaran namun berpikir soal membeli persaingan, atau membeli bisnis yang melengkapi."
Selain aktif sebagai investor dan komisaris GoTo聽Financial, Pandu juga menempati posisi komisaris di Bursa Efek Indonesia, direktur di PT TBS聽Energi Utama Tbk., serta pernah menjadi Komisaris Utama di SEA Group Indonesia (induk usaha Shopee).
Pandu juga meminta para perusahaan untuk mendorong kualitas tim. Menurutnya hal tersebut sangat penting dan kesempatan yang sangat signifikan.
"Pikirkan bermitra dengan beberapa pemimpin bisnis di sana datang ke perusahaan, karena sangat berharga saat memenangkan pasar dalam bisnis anda," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Pandu menjelaskan soal perkembangan industri teknologi. Saat pandemi menerjang sebagian besar negara di dunia, diperkirakan butuh beberapa tahun industri bisa kembali pulih.
Namun ternyata hanya 9 bulan untuk pemain teknologi untuk pulih dengan cepat. Menurutnya teknologi bisa mempercepat konsumsi dan juga migrasi offline ke online.
"Jadi ini sangat signifikan yaitu teknologi mempercepat konsumsi. Bergerak mempercepat offline ke online," ujarnya.
Next Article Sabar Ya! 3 Founder Ini Gagal Cuan Rp 21 Triliun dari Fintech
Most Popular