
Terungkap! Alasan Uber Menyerah Lawan Grab & Gojek di RI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Uber sudah melepas bisnisnya di kawasan Asia Tenggara sejak 2018. Uber menyerahkan bisnisnya di kawasan ini kepada Grab yang notabene adalah pesaingnnya.
Lantas apa yang menjadi alasannya?
Kala itu, CEO Uber Dana Khosrowshahi mengatakan bahwa mundurnya Uber dari pasar Asia Tenggara karena Uber memiliki batasan untuk mendominasi sektor transportasi online di sejumlah negara di dunia.
"Satu potensi bahaya dari strategi global kami adalah terlalu banyak turun gelanggang dalam pertarungan melawan kompetitor yang tidak sedikit dan ini terjadi di cakupan kawasan yang luas," katanya, dikutip Minggu (18/9/2022).
Persaingan yang terlalu ketat di Asia Tenggara menjadi salah satu alasan bagi Softbank dalam proses mempercepat transaksi antara Uber dan Grab. perusahaan pendanaan asal Jepang itu merupakan penanam modal terbesar Grab sekaligus pemegang saham mayoritas di Uber.
Untuk diketahui Uber pada 2016 lalu juga menjual bisnisnya di China kepada Didi Chuxing.
Dara mengatakan dengan menyerahkan operasional Uber di Asia Tenggara membuat perusahaan asal California ini bisa fokus pada sejumlah pasar utama yang mereka sasar. Dara juga optimis kepemilikan saham Uber di gabungan bisnis mereka di Grab, Didi Chuxing dan Yandex akan terus tumbuh.
Selain itu umurnya Uber dari persaingan Asia Tenggara diharapkan mampu menyeimbangkan neraca keuangan perusahaan.
(luc/luc) Next Article Pertama Dalam Sejarah, Ada Catatan Hijau di Lapkeu Uber