Fakta Tentang Covid Varian XBB, Lebih Bahaya dari Omicron?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Baru-baru ini sebuah subvarian ditemukan dikenal sebagai XBB. Dengan cepat XBB mendominasi kasus di Singapura sebanyak 54% pada awal bulan ini.
"Jadi [ini] jelas mengungguli BA.2.75 dan juga BA.5," kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung pada pekan lalu.
Meski ada ancaman XBB, para ahli mengatakan tak perlu memperketat langkah-langkah keamanan di Singapura. Misalnya saja presiden Asia Pacific Society of Clinical Microbiology and Infection, Paul Tambyah menyatakan kemungkinan varian itu tidak berdampak pada perawatan kesehatan.
"Saya pikir kita harus terus melakukan apa yang dilakukan sekarang. Fokus pada langkah-langkah dasar masyarakat dan pastikan mereka yang sakit mendapatkan apa yang dibutuhkan," ungkapnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut soal XBB, berikut beberapa faktanya yang dirangkum dari Today Online, Senin (17/10/2022):
Apa itu XBB?
XBB atau BA.2.10 merupakan evolusi dari strain subvarian BA.2 omicron. "Varian XBB merupakan yang terbaru dari serangkaian varian yang telah muncul di negara-negara dengan tingkat vaksinasi yang tinggi," kata Tambyah.
Nama XBB sendiri tidak resmi dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ungkap Sebastian Maurer-Stroh yang merupakan direktur Institut Bioinformatika AStar. Namun penamaan tersebut digunakan oleh peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat untuk membahas varian yang muncul sebelum berkembang menjadi angka relevan secara global.
"X di sini adalah singkatan dari rekombinan [salah satu variasi yang diamati untuk virus] dan BB untuk tampilan kronologis," jelasnya.
Seberapa Berbahaya?
Menurut para ahli, XBB lebih menular dari strain Covid-19 sebelumnya. Tambyah mengatakan ini kemungkinan karena jumlah infeksi telah meningkat cukup signifikan selama beberapa minggu terakhir.
Dengan menjadi virus yang terkemuka di Singapura, pakar penyakit menular dari Klinik Rophi, Leong Hoe Nam mengatakan virus ini bisa mengalahkan jenis lainnya. "Sama seperti bagaimana Omicron menggantikan Delta, tetapi dengan kecepatan yang jauh lebih cepat," ungkapnya.
Para ahli sepakat jika varian ini tidak membuat lebih parah. Ini juga dikonfirmasi oleh Associate Professor Alex Cook yang merpakan wakil dekan penelitian di Saw Swee Scholl of Public Health.
"Sejauh ini nampaknya tidak mengarah pada hasil yang buruk. Jumlah rawat inap perlahan naik, seperti yang diharapkan dengan lebih banyak kasus, namun sejauh ini pertumbuhan hasil yang parah tampaknya lebih lambat dari pertumbuhan kasus," kata Cook.
Vaksin Ampuh Tangkal XBB?
Cook menjelaskan untuk orang yang belum memperbarui vaksin untuk kelompok usianya bisa mendapatkan vaksin Bivalen. "Kecuali Anda baru saja pulih dari infeksi dan karena itu sudah punya kekebalan cukup baik".
Sementara Tambyah mengatakan, berdasarkan data laboratorium, varian XBB nampaknya bisa menghindari perlindungan vaksin termasuk yang menargetkan BA.1. Namun menurutnya wajar mendapatkan vaksin baru sebagai booster karena kemungkinan varian berikutnya muncul berasal dari BA.1.