Tak Terduga, Ini Biang Kerok Kekacauan di Terminal JICT Priok

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT Jakarta International Container Terminal (JICT) mengungkapkan tengah melakukan percepatan perbaikan pada sistem operasional terminal peti kemas yang mengalami gangguan sejak Kamis (17/11).
Seperti diberitakan, gangguan sistem tersebut sempat memicu kekacauan, kemacetan lalu lintas hingga banyak truk terjebak di sekitar pelabuhan Tanjung Priok
Sekretaris Perusahaan JICT Raditya Arrya mengatakan, mulai Jumat (18/11) tim JICT sudah mulai melakukan pelayanan secara online.
"Berdasarkan hasil investigasi internal, penyebab dari gangguan terhadap sistem operasional terminal JICT adalah serangan cyber," kata Raditya dalam keterangan resmi dikutip Sabtu (19/11/2022).
"Terima kasih kepada para pelanggan, stakeholders dan mitra kerja JICT atas pengertiannya selama proses perbaikan sistem operasional JICT. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan dan dampak yang timbul akibat gangguan pada sistem operasional JICT," lanjutnya.
Menurut Raditya gangguan terhadap sistem operasional terminal ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak perusahaan mengaplikasikan sistem operasional terminal secara digital dan terintegrasi langsung ke terminal petikemas.
"Bersamaan dengan proses perbaikan, JICT juga melakukan evaluasi menyeluruh agar peristiwa ini tidak terulang lagi di masa depan," ujarnya.
Akibat gangguan sistem tersebut, pengusaha logistik sebelumnya meminta JICT bertanggung jawab atas kerugian yang ditimbulkan kerusakan terminal operating system (TOS).
Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta menyebutkan, kerusakan di terminal peti kemas JICT ini berakibat fatal bagi kegiatan logistik dan merugikan ekonomi nasional.
"Sebab seluruh biaya-biaya itu kini menjadi bengkak. Belum lagi kerugian immaterial dimana para petugas kami di lapangan antri menunggu layanan sejak kemarin hingga hari ini. Kami minta Manajemen Pelindo dan JICT jangan lepas tangan atas kondisi ini," kata kata Ketua DWP ALFI DKI Jakarta Adil Karim.
(dce/dce)
