²©²ÊÍøÕ¾

Booster Kedua Masih Gratis, Tapi Jadi Syarat Perjalanan Gak?

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
26 January 2023 11:26
Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan kayar youtube Perekonomian RI)
Foto: Budi Gunadi Sadikin (Tangkapan layar youtube Perekonomian RI)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan vaksinasi penguat (booster vaccination) dosis kedua masih belum berbayar. Vaksinasi ini dimulai sejak 24 Januari 2023 lalu.



"Booster kedua sampai sekarang masih gratis," kata Budi Gunadi usai Rapat Koordinasi Nasional KPC-PEN di Kementerian Koordinator Perekonomian, Kamis (26/1/2023).

Dia menjelaskan, vaksinasi penguat dosis kedua salah satu strategi pemerintah di masa transisi pandemi ke endemi, supaya partisipasi dan kesadaran masyarakat ditingkatkan.

Dia juga membeberkan saat ini belum ada prioritas wilayah yang ditekankan untuk melakukan vaksinasi penguat dosis kedua.

"Nanti kita lihat hasil sero survei, mudah-mudahan awal Februari keluar," katanya.

Selain itu, dipastikan juga vaksinasi penguat dosis kedua ini tidak akan dijadikan syarat perjalanan seperti sebelumnya. "Enggak," tegasnya.

Saat ini, program vaksinasi penguat dosis kedua sudah dibuka untuk masyarakat umum usia 18 tahun ke atas di seluruh Indonesia. Bagi masyarakat yang sudah mendapatkan tiket bisa segera datang ke fasilitas layanan kesehatan atau pos vaksinasi terdekat.

Sama seperti syarat vaksinasi sebelumnya, tiket vaksinasi diutamakan untuk mereka yg sudah lebih dari 6 bulan mendapatkan vaksinasi penguat dosis pertama. Sementara secara bertahap seluruh sasaran dengan usia > 18 tahun akan mendapatkan tiket booster kedua.

Langkah ini dilakukan sebagai upaya percepatan vaksinasi untuk meningkatkan titer antibodi dan memperpanjang perlindungan. Hal ini sesuai dengan Imendagri Nomor 53 Tahun 2022 Tentang Pencegahan dan pengendalian COVID-19 pada masa transisi Menuju Endemi.

Mengutip laman Kementerian Kesehatan, berikut daftar lengkap kombinasi vaksin yang dapat digunakan untuk booster kedua :

1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml

5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml

6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml

7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml


(miq/miq) Next Article Ini Gejala Covid Varian Baru yang Bisa Bobol Antibodi Vaksin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular