
Resesi Seks Gara-gara Inflasi, Buktinya Ada di Aplikasi Ini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Match Group, induk usaha Tinder, melaporkan kinerja keuangan buruk. Selama Q2 2023, pendapatan perusahaan dari aplikasi kencan ada di bawah harapan investor.
²Ñ±ð²Ô³Ü°ù³Ü³ÙÌý¸é±ð³Ü³Ù±ð°ù²õ,ÌýMatch Group memproyeksikan pendapatan US$ 805 juta hingga US$ 815 juta pada kuartal kedua tahun ini. Proyeksi tersebut di bawah ekspektasi analis yaitu US$ 822,3 juta.
"Kencan online, meskipun dalam sejarahnya cenderung stabil, mulai merasakan tekanan dompet yang menipis dan pendapatan per pengguna (ARPU) diperkirakan merosot sepanjang 2023," kata Nicholas Cauley kepada ¸é±ð³Ü³Ù±ð°ù²õ,Ìýdikutip pada Rabu (3/5/2023).
Dalam pernyataan soal proyeksi pendapatan Q2 2023, Match juga mengumumkan rencana buyback dan jumlah pengguna Tinder. Menurut mereka, jumlah pengguna berbayar Tinder cenderung stabil dibanding tahun lalu.
Match menyatakan stabilnya jumlah pengguna berbayar Tinder adalah hasil dari beberapa perubahan pada produk dan pemasaran.
Perubahan signifikan pada Tinder adalah fitur Relationship Goals (tujuan berpasangan) yang bisa ditampilkan di profil pengguna. Pengguna bisa memilih antara "pasangan jangka-panjang", "hubungan jangka panjang, tetapi terbuka untuk jangka pendek", "jangka pendek, tetapi terbuka untuk jangka panjang", "kesenangan jangka pendek", "teman baru", atau "masih mencari-cari".
Perubahan ini adalah upaya Tinder untuk memberikan kesempatan bagi penggunanya untuk "ekspresi diri" dan meningkatkan lama penggunaan aplikasi (engagement).Ìý
Perusahaan juga mencoba menggenjot pendapatan Tinder lewat layanan dan fitur premium, yaitu profil "Just for You" serta berencana memperkenalkan mata uang di dalam aplikasi.
Tinder mengikuti jejak aplikasi kencan lain milik Mach yaitu Hinge, yang memberikan dua opsi langganan berbayar kepada penggunanya, memprediksi kenaikan pendapatan per pengguna dan penambahan jumlah pengguna berbayar baru.
Secara total, Match Group melaporkan 15,9 juta pengguna berbayar dari seluruh aplikasi kencan di bawah grup perusahaan. Pada Q1 2023, Match melaporkan laba US$ 120,8 juta atau lebih rendah dari laba US$ 180,5 juta pada Q1 2022.
(dem) Next Article Wow! Warga RI Habiskan Duit Rp 358 Miliar di Tinder dkk