²©²ÊÍøÕ¾

Daftar Ulah Binance, Jadi Kartel Narkoba hingga Gelapkan Aset

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
08 June 2023 19:30
Changpeng Zhao, Co-Founder & CEO, Binance. (Zed Jameson/Bloomberg via Getty Images)
Foto: Changpeng Zhao, Co-Founder & CEO, Binance. (Bloomberg via Getty Images/Bloomberg)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Binance dan bosnya, Changpeng 'CZ' Zhao, baru saja dituding sebagai penipu. SEC, otoritas bursa Amerika Serikat (AS), menuding dana nasabah platform itu ditempatkan pada aset dengan risiko signifikan.

Bukan kali ini saja Binance dan Zhao terlibat masalah. Sejak beberapa waktu lalu tercatat banyak masalah membelit keduanya, bahkan memiliki dampak besar pada pasar kripto.

Berikut ini beberapa masalah yang menjerat Binance dan CZ, dirangkum ²©²ÊÍøÕ¾ dari berbagai sumber, Kamis (8/6/2023):

1. Penipuan

Baru-baru ini SEC menuding Binance mencampurkan uang miliaran dolar milik pelanggan ke pundi pribadinya. Modusnya melalui transfer ke perusahaan terpisah. Ternyata perusahaan tersebut dikendalikan oleh Zhao.

"Kami menduga Zhao dan entitas Binance tidak hanya mengetahui aturan mutlaknya, tetapi mereka juga secara sadar memilih untuk menghindarinya dan membahayakan pelanggan dan investor mereka," kata Gurbir Grewal, direktur divisi penegakan hukum SEC, dikutip dari Guardian.

Karena masalah ini, aset Binance di seluruh dunia terancam dibekukan. SEC juga meminta pengadilan melarang transaksi terkait aset perusahaan.

2. Ilegal

Pada Maret lalu, komisi perdagangan komoditas berjangka AS (CFTC) menuding Binance mengoperasikan bursa ilegal di negara tersebut. Zhao bersama seorang eksekutif perusahaan dinilai menghindar dari aturan hukum dengan tujuan kepentingan komersial.

CFTC menjelaskan Binance telah melanggar hukum sejak Juli 2019. Perusahaan disebut menawarkan dan mengeksekusi transaksi komoditas berjangka sebagai perwakilan penduduk AS.

Padahal, Zhao sendiri merupakan warga negara Kanada kelahiran China.

3. Transaksi Kejahatan

Reuters pernah melaporkan transaksi Binance didominasi untuk tindak kejahatan. Mulai dari penjualan obat terlarang, penipuan investasi, dan juga peretasan.

Transaksi terkait dilaporkan mencapai US$2,35 miliar (Rp 34,9 triliun). Laporan ini disusun oleh dua perusahaan analis blockhain pemeriksaan catatan kejahatan pengadilan, pernyataan penegak hukum dan data blockchain dalam kurun waktu 2017-2021.

4. Keruntuhan FTX

Keruntuhan FTX membuat heboh akhir tahun lalu. Pasalnya hal tersebut berdampak besar pada industri kripto.

Tapi sebenarnya ada nama Binance dalam masalah ini. Pada awalnya, Zhao mengonfirmasi akan membantu dan mengakuisisi FTX, yang saat itu mengalami penarikan dana besar-besaran dari nasabah.

Pada akhirnya janji itu tak ditepati dan Binance pergi dari kesepakatan. Zhao sendiri mengatakan tidak punya maksud lain dari pembatalan, karena kebangkrutan FTX tidak baik bagi siapapun.


(npb/npb) Next Article Bandar Kripto Apes, Rp 187 Triliun Menguap dalam 2 Bulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular