
TikTok Shop Makin Ngeri, Shopee-Lazada Pantas Khawatir

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - TikTok memasang target ambisius untuk platform belanja online 'Shop' pada tahun ini. Transaksi penjualan (GMV) dipatok sampai US$ 20 miliar atau setara Rp 297 triliun, menurut sumber dalam perusahaan.
Angka itu jauh meningkat ketimbang GMV 2022 sebesar US$ 4,4 miliar. Optimisme TikTok berasal dari pertumbuhan signifikan di pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Firma riset Insider Intelligence menyebut pengguna aktif TikTok di Asia Tenggara mencapai 135 juta hingga Q1 2023. Indonesia menjadi negara yang berkontribusi paling besar dengan basis pengguna 113 juta.
Bahkan, Indonesia menjadi negara kedua dengan pengguna TikTok terbanyak secara global. Nomor 1 masih diduduki Amerika Serikat (AS).
TikTok Shop di Indonesia Makin Kencang
Kembali ke TikTok Shop, agaknya potensinya tak bisa diremehkan pemain e-commerce lama seperti Shopee dan Lazada. Padahal, TikTok Shop baru hadir di Asia Tenggara pada 2021 lalu.
Menurut survei dari firma riset Cube Asia, pengeluaran pengguna di TikTok Shop membuat mereka mengurangi pengeluaran di Shopee dan Lazada.
Di Indonesia, Thailand, dan Filipina, pengeluaran pengguna di Shopee turun 51% karena alokasinya pindah ke TikTok Shop. Sementara di Lazada turun 45% dan di gerai offline anjlok 38%.
Secara spesifik di Indonesia, TikTok Shop mengantongi GMV US$ 2,5 miliar dalam periode 3 bulan di Q1 2023, menurut data Cube Asia.
Sebagai perbandingan GMV Shopee memang masih jauh di atas TikTok Shop. Sepanjang 2022m GMV Shopee mencapai US$ 73,5 miliar. Sementara itu, Lazada meraup GMV US$ 21 miliar.
Kendati begitu, TikTok Shop merupakan pemain baru yang jadi kompetitor terkuat di pasar e-commerce. Mengandalkan adiksi warganet untuk scrolling tanpa henti di TikTok, fitur Shop menjadi pelengkap untuk membeli barang-barang secara impulsif.
Apalagi, fitur live shop mengakomodir kebutuhan pengguna untuk mengetahui lebih dalam soal produk yang diminati.
Laporan data.ai menunjukkan TikTok berhasil menjadi media sosial paling bikin candu. Sepanjang 2022, durasi yang dihabiskan warganet di TikTok secara rata-rata tiap bulannya mencapai 28,7 jam. Angka itu naik dari 22,8 jam pada 2021.
Facebook cuma mampu mempertahankan atensi warganet selama 15,5 jam per bulan. Sementara itu, Instagram hanya 7,8 jam dan Snapchat 6,1 jam, Dikutip dari Bloomberg, Kamis (8/6/2023).
Selain Asia Tenggara, sumber dalam menyebut TikTok berencana membawa fitur Shop ke AS dan Eropa. Meski demikian, wilayah itu diramalkan belum akan berkontribusi banyak pada target GMV US$ 20 miliar.
Catatan lain, TikTok terlebih dahulu perlu menyelesaikan ketegangannya dengan pemerintah AS terkait keamanan nasional. Jika kelar, TikTok Shop bisa 'menggarap' 150 juta penggunanya di Negeri Paman Sam.
(fab/fab) Next Article TikTok Shop Murah Bikin Shopee Ketar-ketir, Cek Hitungannya!