²©²ÊÍøÕ¾

Perang AI Makin Panas, Ini 'Senjata' Amerika Agar China Keok

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
09 June 2023 19:20
4 Fakta ChatGPT yang Bikin Google-Microsoft Perang AI
Foto: Infografis/ 4 Fakta ChatGPT yang Bikin Google-Microsoft Perang AI/ Ilham Restu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Senator Amerika Serikat (AS) pada pekan ini menerbitkan dua Rancangan Undang-Undang (RUU) terkait teknologi kecerdasan buatan (AI). Adapun RUU yang dimaksud ditetapkan secara terpisah.

Pertama, pemerintah AS diminta untuk lebih transparan dalam menggunakan AI dalam berinteraksi dengan masyarakat. Secara garis besar, RUU ini meminta agar jejeran pemerintah tak bergantung pada AI untuk beberapa persoalan krusial.

RUU ini diajukan oleh Senator Gary Peters (Demokrat) yang menjabat anggota komite Keamanan Dalam Negeri, bersama dengan Senator Mike Braun dan James Lankford (Republik).

"Pemerintah harus lebih proaktif dan transparan dalam pemanfaatan AI. Semua keputusan penting harus tetap melibatkan manusia sebagai penentunya," begitu tertera dalam pernyataan Braun, dikutip dari Reuters, Jumat (9/6/2023).

Kedua, pemerintah diminta membuat lembaga khusus yang memastikan AS tetap kompetitif dan dominan dalam pengembangan teknologi baru tersebut.

RUU ini dicanangkan oleh Senator Michael Bennet dan Mark Warner (Demokrat), bersama dengan Senator Todd Young (Republik).

Mereka meminta ada lembaga khusus yang menganalisis kompetisi global dalam pengembangan AI. AS, kata RUU tersebut, harus bertahan menjadi pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan.

"Kita tak boleh kalah di sektor teknologi strategis seperti semikonduktor, komputasi kuantum, dan AI. Jangan sampai kalah dengan China," kata Bennet.

Awal pekan ini, Pimpinan Mayoritas Senat Chuck Schumer mengatakan telah menjadwalkan tiga pertemuan terkait AI untuk dibahas bersama semua anggota Senat.

Salah satu yang dibahas adalah regulasi AI. Senat AS meminta para pembuat kebijakan untuk diberikan edukasi mendalam soal teknologi masa depan ini.

Selain itu, pembahasan lainnya terkait tinjauan umum AI, diskusi strategis agar AS terus memimpin pasar AI, serta risiko pertahanan dan intelijen yang bisa terjadi akibat AI.


(fab/fab) Next Article Teknologi Baru Google Ngeri, Manusia Sudah Tak Dibutuhkan?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular