
Diskusi Bahaya AI, Bos ChatGPT Bawa-Bawa Nasi Goreng

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bos perusahaan di balik ChatGPT berkunjung ke Indonesia. Dalam diskusi dengan warga RI, CEO Open AI Sam Altman tiba-tiba menyinggung soal nasi goreng.
Altman menyebut nasi goreng dalam diskusi soal regulasi dan bias pada teknologi kecerdasan buatan (AI) seperti ChatGPT.
Menurutnya, AI harus bisa belajar dari preferensi penggunanya termasuk dalam hal batasan moral dan etika. Ia mengambil contoh respons AI jika penggunanya bertanya soal makanan paling enak di seluruh dunia.
Kecerdasan buatan sebaiknya bisa mempelajari perbedaan dari tiap orang, tiap kelompok, tiap budaya, atau bahkan tiap negara. Dengan kemampuan ini, AI bisa memberikan jawaban dan respons yang paling tepat untuk orang yang berbeda di seluruh dunia.
"Jika saya bertanya ke AI, apa makanan paling enak di dunia. Nasi goreng. Saya rasa bisa itu, menurut saya pribadi. Orang lain pasti punya jawaban yang berbeda. Soal ini, [kecerdasan buatan] harus dipersonalisasi," kata Altman.
Kecerdasan buatan juga bisa mempelajari karakter respons yang diinginkan oleh penggunanya sesuai tujuan penggunaan. Beberapa pengguna ingin menggunakan AI generatif untuk menyelesaikan tugas lebih cepat seperti menulis prosa hingga program komputer.
Namun, kecerdasan buatan juga bisa digunakan untuk lawan diskusi dan menantang penggunanya untuk lebih kreatif.
Altman berpendapat pengaturan dan pembatasan soal kecerdasan buatan ini harus dibangun multi-level. Di tingkat paling global, harus ada kesepakatan soal pembatasan penggunaan AI untuk hal yang paling dasar.
"Misalnya teknologi AI tidak bisa digunakan untuk membunuh. Itu paling dasar. Saya rasa semua setuju," katanya.
Kemudian, setiap wilayah mulai dari negara hingga budaya bisa menerapkan batasan sendiri berdasarkan etika dan hukum masing-masing.
Kecerdasan buatan, lanjut Altman, juga bisa diajari untuk mengenali perbedaan etika dan hukum tersebut sehingga bakal memberikan respons yang berbeda ke pengguna yang berbeda.
(dem/dem) Next Article Bos ChatGPT Bongkar AI Bisa Gagal Total, Kasih Solusinya