
China-AS Rebutan AI, Menkominfo Budi Arie Singgung Posisi RI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengungkap beberapa hal yang menjadi PR pasca dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada hari ini, Senin (17/7/2023).
Selain membereskan proyek pengadaan BTS yang tersandung kasus korupsi, ada isu lain yang tak kalah penting. Salah satunya terkait pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
AI menjadi topik hangat dalam beberapa bulan terakhir, lantaran kemunculan ChatGPT yang viral. Teknologi AI pun digadang-gadang sebagai penentu masa depan.
"Kita percaya dengan [masa depan] IoT (Internet of Things), Cloud, Blockchain, dan AI," kata dia, jelang sertijab di Gedung Kominfo.
Menurut dia, Indonesia harus mengambil peran dalam pengembangan AI. Sebab, teknologi itu menjadi cikal bakal pengembangan SDM.Â
"Kemarin berdiskusi dengan teman, tantangan ke depan soal data science yang menjadi cikal-bakal AI. Kita dorong anak bangsa menjadi data scientist," ia menjelaskan.
"Sekarang Amerika dan China bertarung [menguasai AI]. [Mereka] berharap kita tidak [ikut mengembangkan]," tambahnya.
Namun, ia belum merinci seperti apa rencana ke depan untuk membuat Indonesia lebih kompetitif soal pengembangan AI.
Diketahui, China dan AS dalam beberapa kesempatan mengumbar rencana untuk menguasai pengembangan AI. Bahkan, kedua negara yang tengah memanas itu saling menuduh masa depan bisa bahaya jika AI ditangani satu sama lain.Â
(fab/fab) Next Article Heboh TikTok Jadi Ecommerce, Budi Arie: Banyak Masalah!