²©²ÊÍøÕ¾

Google Siap-Siap Turun Takhta, Ditikung Facebook & Microsoft

Demis Gosta, ²©²ÊÍøÕ¾
29 July 2023 11:45
FILE PHOTO: A logo is pictured at Google's European Engineering Center in Zurich, Switzerland July 19,  2018   REUTERS/Arnd Wiegmann/File Photo
Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Meta, Microsoft, dan Amazon bersatu untuk menggusur Google Maps dan Apple Maps. Google dan Apple selama ini mendulang pendapatan pengembang aplikasi yang beroperasi memanfaatkan platform peta online milik mereka di HP Android dan iPhone.

°ä±·µþ°äÌý±õ²Ô³Ù±ð°ù²Ô²¹³Ù¾±´Ç²Ô²¹±ôÌýmemberitakan bahwa raksasa teknologi lain kini berupaya membangun teknologi peta online sendiri.

Perusahaan induk Facebook dan Instagram yaitu Meta, Microsoft, dan perusahaan cloud milik Amazon yaitu AWS membentuk kemitraan dengan TomTom yang diberi nama The Overture Maps Foundation. Kemitraan tersebut bertujuan menyediakan data yang bisa digunakan oleh perusahaan lain untuk membangun peta online milik sendiri, sehingga tak usah bergantung lagi ke Google dan Apple.

The Overture Maps Foundation (OMF) yang berdiri tahun lalu kini telah menghimpun data 59 juta "titik penting" seperti restoran, landmark, jalan, dan perbatasan wilayah. Data disediakan secara "bersih" dan dalam format yang bisa digunakan secara gratis sebagai lapisan paling dasar untuk aplikasi peta baru.

Direktur Eksekutif OMF, Marc Prioleau, menyatakan bahwa Meta dan Microsoft mengumpulkan dan mendonasikan data untuk Overture. Permasalahannya data soal lokasi kerap sulit untuk dikumpulkan dan sulit meminta izin. Selain itu, membangun data peta yang membutuhkan waktu dan sumber daya manusia untuk memilah dan membersihkan.

"Ada perusahaan yang melakukan ini. Mereka sebetulnya punya modal untuk membangun data peta sendiri, Namun, daripada menghabiskan banyak uang, kenapa tidak berkolaborasi saja untuk membangun peta yang terbuka," kata Prioleau.

Bagi banyak perusahaan digital yang membutuhkan, peta buatan Google dan Apple tidak ideal. Alasannya, mereka tidak diberikan akses ke data "sesungguhnya."

Sebaliknya, Apple dan Google hanya mengizinkan pengembang aplikasi menggunakan peta online mereka sebagai jasa. Sistem yang biasanya digunakan adalah pengembang aplikasi membayar setiap data peta diakses.

Overture hanya menawarkan data peta paling dasar. Pengembang pengguna harus membangun peranti lunak sendiri. Berbeda dengan OpenStreet, Overture akan memperbarui data peta yang diakses dari mereka. Bahkan, Overture berencana menggunakan kecerdasan buatan untuk memperbarui data.


(dem/dem) Next Article Facebook-Microsoft Bersatu Runtuhkan Kekuasaan Google-Apple

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular