
Elon Musk Bikin Lubang di Lapisan Bumi, Pakar Ungkap Fakta

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Roket milik perusahaan Elon Musk, Falcon 9, diduga melubangi ionosfer yang merupakan lapisan atmosfer, setelah lepas landa 19 Juli lalu. Analisis baru dari fisikawan antariksa Boston University, Jeff Baumgardner, mengonfirmasi laporan Spaceweatherarchive.com tersebut.
Dia mengatakan ada kemungkinan peluncuran roket SpaceX yang membawa satelit Starlink membuat lubang di Ionosfer, dikutip dari Interesting Engineering, Kamis (10/8/2023).
"Ini adalah fenomena yang dipelajari dengan baik saat roket membakar mesin mereka 200 hingga 300 km [sekitar 120 hingga 190 mil] di atas permukaan Bumi," kata Baumgardner kepada Spaceweatherarchive.
Lubang di ionosfer diidentifikasi melalui warna merah khasnya. Hal tersebut disebabkan ion oksigen di laporan atmosfer bereaksi dengan elektron yang keluar dari knalpot roket. Cahaya dari panjang gelombang sama seperti aurora merah.
Ternyata, setelah peluncuran pada 19 Juli, cahaya merah yang sama itu juga terlihat di langit.
Ionosfer merupakan lapisan partikel plasma yang bermuatan listrik. Lapisan ini berada pada ketinggian antara 80-650 km, batas antara atmosfer atas dengan tepi luar angkasa.
Sejumlah satelit berada di dalam atau di atas ionosfer. Sinyal satelit dipancarkan melalui lapisan tersebut.
Bukan kali ini saja SpaceX diduga melubangi ionosfer. Ini pernah ditemukan pada roket Falcon 9 yang lepas landas pada 2017.
Setelah lima menit roket Falcon9 lepas landas membuat gelombang 'akustik kejut melingkar angkasa'. Dari laporan yang terbit di jurnal Space Weather ditemukan lubang plasma Ionosfer berdiameter sekitar 900 km dan penipisan TEC 10-70%.
(npb/npb) Next Article Pentagon Akhirnya Bayar Elon Musk Buat Satelit Ukraina
