
Startup RI Dapat Duit Rp 88 Miliar Buat Tambak Udang

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Startup tambak udang Indonesia, Delos, meraih pendanaan US$ 5,75 juta (sekitar Rp 88 miliar) dari investor. Perusahaan akuakultur tersebut mengklaim telah mendukung produksi dan distribusi ribuan ton udang.
Delos mengumumkan penutupan pendanaan seri A yang dipimpin oleh Monk's Hill Ventures. Berdiri sejak 2021, Delos menawarkan sistem produksi udang berbasis sains yang mereka sebut, AquaHero, sebagai layanan farm-as-a-service.
Aquahero diklaim menggunakan sistem yang mengumpulkan data dan model biologi untuk memprediksi produksi dan risiko panen. Model ini dilatih menggunakan data dari ratusan kolam tambak udang di berbagai wilayah di Indonesia.
Selain itu, perusahaan yang didirikan oleh Guntur Mallarangeng, Aris Noerhadi, Alexander Farthing, dan Bobby Indra ini menawarkan produk bernama AquaLink. Platform ini menyediakan sistem untuk melacak rantai pasok seafood agar konsumen dan bisnis dapat memastikan pangan yang mereka beli berasal dari sumber yang berkelanjutan.
"Sektor akuakultur Indonesia sudah puluhan tahun membutuhkan upgrade. Keputusan soal tambak saat ini masih sebatas bersumber dari insting dan tradisi, bukan data dan praktik empiris," kata Guntur dalam siaran pers yang diterima °ä±·µþ°äÌý±õ²Ô»å´Ç²Ô±ð²õ¾±²¹,ÌýKamis (7/9/2023).
Pendanaan terbaru akan digunakan Delos untuk pengembangan AquaHero agar bisa menekan biaya produksi lewat pemantauan penyakit, manajemen kualitas air, rasio pemberian pangan, dan hasil tambak.
Selain Delos, startup Indonesia yang bergerak di bidang perikanan adalah Aruna dan eFishery. Aruna fokus sebagai platform pengumpulan hasil tangkap nelayan dan distribusi ke luar negeri.
Adapun, eFishery bergerak di industri yang sama dengan Delos. Perusahaan yang menyediakan perangkat pemberi pakan ikan dan udang tersebut baru-baru ini mengumumkan pendanaan Rp 3 triliun.
(dem/dem) Next Article Bukan Cuaca, Startup Ini Bongkar Masalah Harga Pangan di RI