
Ini Platform yang Bisa Jaga Keamanan Identitas Karyawan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Platform Keamanan Identitas CyberArk (CyberArk Identity Security) telah resmi di luncurkan di Indonesia. Platform ini dapat digunakan organisasi di Indonesia untuk mencegah serangan terhadap identitas digital, baik identitas yang digunakan manusia ataupun identitas yang digunakan oleh mesin.
Platform terpadu ini akan menjamin kedaulatan data seluruh pengguna layanan ini di Indonesia. Investasi baik yang dilakukan dari segi finansial ataupun teknikal menandakan komitmen jangka panjang CyberArk di Indonesia untuk mendorong ekosistem digital yang lebih baik dan aman.
Adanya solusi berbasis lokal di Indonesia ini memungkinkan pengguna CyberArk untuk menyimpan data mereka secara lokal, termasuk kredensial dan faktor autentikasi lainnya, dan membantu mematuhi Peraturan Pemerintah No. 71/2019 yang mengatur perlunya melakukan fungsi pengelolaan, pengolahan, dan penyimpanan data di Indonesia.
"Para penyerang di dunia digital terus menerus mengembangkan taktik mereka untuk mendapatkan akses ke aset dan data sensitif, dengan seringkali mengeksploitasi pertambahan identitas digital baru yang sangat cepat di lingkungan organisasi terutama di cloud. Untuk mencegah insiden semacam itu yang dapat menghambat transformasi digital Indonesia, tim keamanan perlu menjadikan keamanan identitas digital sebagai prioritas utama," kata Wakil Presiden Area untuk ASEAN, di CyberArk, Lim Teck Wee, Rabu, (10/10/2023).
Menurut Lim, keamanan identitas digital keluaran terbaru dari CyberArk ini menggunakan pusat data lokal. Artinya para penggunanya memiliki kedaulatan atas datanya dan pemrosesan autentikasinya akan sesuai dengan regulasi. Faktor ini akan dapat mengamankan identitas digital manusia dan mesin, serta mempecepat pemanfaatan teknologi cloud secara fleksibel dan efektif.
Lim mengatakan bahwa rencana bisnis CyberArk di Indonesia adalah fokus membantu pelanggan dalam mengatasi permasalahan identity security yang penting diketahui dalam era transformasi digital saat ini.
"Untuk mempercepat mengedukasi pasar tentang pentingnya proteksi identitas," pungkasnya.
Sementara itu, Country Manager CyberArk untuk Indonesia, Hendry Wirawijaya menambahkan, bahwa layanannya memfokuskan diri untuk membantu bagaimana perusahaan-perusahaan di Indonesia mengamankan identitas karyawan mereka.
"Ini adalah hal yang baru. Sebelumnya, perusahaan berfikir bagaimana mengamankan data center. Sekarang tidak bisa lagi, karena sekarang orang sudah work from anywhere, kerja di mana saja, bisa mengakses dari mana saja sehingga yang harus benar-benar diproteksi itu adalah identitas mereka sendiri," pungkas Hendry.
Menurut Hendry, alasan terjadinya kejahatan siber pada umumnya adalah karena uang. Para penyerang ingin mendapatkan sesuatu berupa keuntungan finansial dari serangan tersebut, dan cara yang paling gampang adalah dengan menanam ransomware.
"Mereka akan melihat, sumber mana yang paling mungkin untuk membayar kalau diserang. Dan itu adalah sektor perbankan," ujarnya.
Hendry mengatakan bahwa CyberArk di Indonesia akan terus melakukan edukasi untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya perlindungan identitas. Sejauh ini sudah ada 10 hingga 20 persen yang diproteksi.
"Kami membantu pelanggan untuk diproteksi secara end to end. Bukan hanya organisasinya saja, tapi juga yang ada di bawahnya. Misalnya kalau bank, yang kita amankan bukan sekedar data bank saja, tapi juga nasabah-nasabahnya," tutupnya.
(dpu/dpu) Next Article Bisnis Teknologi Dunia Percaya dengan Pasar Indonesia