²©²ÊÍøÕ¾

Akal Bulus Xi Jinping Bobol Blokir Joe Biden

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
23 November 2023 08:30
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perusahaan asal China punya taktik untuk tetap bertahan di tengah kebijakan ekspor yang ditetapkan pemerintahan Amerika Serikat (AS). Yakni dengan membeli alat chip untuk produksi model lawas.

Pemerintah Joe Biden diketahui melarang ekspor komponen dan alat manufaktur canggih pembuat chip ke China. Aturan yang dirilis Oktober 2022, larangan itu mencakup pembelian alat manufaktur chip AS untuk membuat chip dengan arsitektur 14nm atau lebih canggih.

Ternyata syarat 14nm itulah yang menjadi celah perusahaan China untuk lolos dari larangan tersebut. Mereka akan mengaku membeli alat untuk memproduksi chip model lama.

"Pengimpor seringkali membeli alat chip dengan klaim untuk memproduksi chip model lawas. Pengawasan yang tak ketat membuat otoritas susah memverifikasi apakah alat yang dibeli tak digunakan oleh perusahaan China untuk memproduksi chip canggih," demikian yang dilaporkan pada dokumen 741 halaman yang dirilis Komisi Pengkajian Ekonomi dan Keamanan AS-China, dikutip dari Reuters, Kamis (23/11/2023).

Laporan ini dirilis setelah Huawei meluncurkan Mate 60 Pro. Peluncuran HP itu mengejutkan banyak pihak karena adanya kemampuan 5G dan chip canggih 7 nanometer pada perangkat.

Chip yang disematkan pada Mate 60 pro dibuat berkat bantuan SMIC. Otoritas China mengklaim kemampuan membuat chip itu dilakukan SMIC dengan alat yang dimiliki sebelum larangan ekspor ditetapkan AS tahun lalu.

Sebagai informasi, baik Huawei dan SMIC telah masuk daftar hitam AS. Kedua perusahaan terdaftar sejak 2019 dan 2020 lalu.

Akses China juga kian tertutup karena AS meminta Belanda dan Jepang juga melakukan pembatasan serupa beberapa bulan lalu. Ini nampaknya karena selama Januari hingga Agustus 2023, China mengimpor mesin dari Belanda senilai US$3,2 miliar atau naik 96,1% dari tahun 2022.

Selama periode serupa, China dilaporkan mengimpor alat manufaktur chip total senilai US$13,8 miliar. Artinya perusahaan negara tersebut sudah menyiapkan alat yang dibutuhkan sebelum pemblokiran AS ditetapkan.


Next Article China-Amerika Saling Serang, India Tiba-Tiba Muncul

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular