
Cara Dapat Kerja Agar Tak Direbut AI Menurut Pakar

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Salah satu kekhawatiran umat manusia atas maraknya penerapan teknologi kecerdasan buatan (AI) adalah kehilangan pekerjaan.
AI diramal akan melampaui kecerdasan manusia, sehingga banyak pekerjaan yang nantinya bisa dilakukan oleh robot. Angka pengangguran dikhawatirkan akan melonjak.
Namun, ada pula yang mengatakan manusia bisa selamat asalkan mau beradaptasi dan memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas. Daniel Saphero yang merupakan COO LinkedIn mengungkap beberapa tips agar manusia tak digantikan AI.
Menurut Saphero, setiap peran di masa depan akan berubah dengan menambahkan konteks AI. Mulai dari engineer hingga sales, tim pemasar, pakar keuangan hingga pengacara.
"Semua orang akan menggunakan AI pada satu titik," ujarnya dalam wawancara bersama Bloomberg, dikutip dari LATimes, Kamis (4/1/2024).
Saphero mengatakan transformasi skill yang dibutuhkan manusia adalah mencoba bekerja sama dengan AI.
"Skill terpenting di semua pekerjaan masa depan adalah memahami cara memanfaatkan kekuatan AI untuk menyokong kehidupan sehari-hari," ia menuturkan.
Lebih lanjut, Saphero mengatakan profesi yang akan 'seksi' di masa depan adalah yang berkutat dengan data scientist dan platform engineer. Sebab, industri teknologi akan makin kencang dengan tuntutan perkembangan zaman.
"Saya rasa kita telah bergerak menuju dunia yang menuntut semua perusahaan di segala sektor untuk memanfaatkan teknologi AI secara efektif," ia menjelaskan.
Saat ditanya apakah popularitas AI saat ini akan memudar seiring berjalannya waktu, Saphero meragukan hal tersebut. Menurut dia, dari perspektif teknologi, penerapan AI terbukti memudahkan kehidupan manusia.
Mulai dari menulis pesan, membuat desain visual, hingga resume yang menarik untuk melamar pekerjaan.
"Teknologi yang baru berumur setahun sudah bisa dimanfaatkan secara luas. Saya optimis di masa depan nilai dari AI-generatif di dunia kerja dan profesional terpampang nyata," kata dia.
Beberapa saat lalu, petinggi JPMorgan Chase Jamie Dimon mengatakan generasi masa depan akan punya waktu kerja hanya 3 hari dalam seminggu karena bantuan AI.
Menanggapi hal ini, Saphero tak bisa memberikan kepastian. Namun, ia yakin peran AI yang bisa menyelesaikan pekerjaan monoton dan berulang, akan membuat manusia bisa fokus melakukan pekerjaan yang lebih bermakna.
Saran Saphero untuk anak muda yang akan masuk bursa kerja, penting untuk menguasai tool AI dan melihat hal-hal menakjubkan yang bisa didapatkan.
"Selain itu, meski akan banyak permintaan untuk skill teknikal, namun permintaan untuk skill kemanusiaan akan meningkat. Misalnya kemampuan komunikasi dan kreativitas," ia memungkasi.
(fab/fab) Next Article Video: Baru Nanjak, AI Diramal Tumbang 2024
