
Xi Jinping Melunak, Raksasa China Full Senyum

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Regulator game di China telah menghapus draf aturan yang diajukan pada bulan lalu. Aturan tersebut rencananya untuk membatasi pengeluaran dan penggunaan game di China.
Reuters melaporkan link ke draf aturan itu di situs National Press and Publication Administration (NPPA) kini tak bisa lagi diakses, dikutip Selasa (23/1/2024).
Periode konsultasi untuk aturan tersebut telah berakhir pada awal pekan ini. Aturan itu sebelumnya mendapat banyak perlawanan dari pasar ketika pertama kali diumumkan.
NPPA tak segera merespons permintaan konfirmasi terkait alasan penghapusan aturan tersebut. Menurut analis, hal ini tak biasa dilakukan pemerintahan Xi Jinping. Ada kemungkinan aturan itu masih direvisi.
"Mungkin ada perubahan lebih lanjut dengan pengukuran baru," kata analis dari Haitong Securities, Xiaoyue Hu.
Namun, Hu mengatakan sebelumnya aturan yang direvisi masih tetap bisa diakses di situs pemerintah. Bahkan, ketika periode konsultasi berakhir, biasanya draf aturan masih bisa dilihat.
Hilangnya draf aturan game baru di China membuat saham raksasa game terbang. Saham Tencent Holdings yang merupakan perusahaan game terbesar di dunia naik 6%. Rivalnya, NetEase mencatat kenaikan saham 7%.
Draf aturan yang mulanya meminta ada pembatasan pengeluaran untuk game sempat membuat investor panik. Nilai pasar dua raksasa game China anjlok hampir US$ 80 miliar ketika aturan itu pertama kali diumumkan.
"Sepertinya pemerintah tak menyangka akan mendapat reaksi negatif sebesar ini dari investor, pebisnis, dan publik," kata analis 86Research Charlie Chai.
(fab/fab) Next Article Ikut Jokowi, China Babat Judi Online Seperti Menkominfo Budi
