
Badai PHK Menggila, Raksasa Media Sosial Pangkas 528 Karyawan

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Snap, perusahaan induk Snapchat, mengumumkan PHK sekitar 528 orang atau 10% dari total karyawan secara global.
"Untuk memposisikan bisnis kami sebaik-baiknya agar dapat melaksanakan prioritas tertinggi kami, dan untuk memastikan kami memiliki kapasitas untuk berinvestasi secara bertahap guna mendukung pertumbuhan kami dari waktu ke waktu, kami telah membuat keputusan sulit untuk merestrukturisasi tim kami," kata Snap, dikutip dari Reuters, Selasa (6/2/2023).
Ini menjadi tanda bahwa serentetan PHK di bidang teknologi yang terjadi dua tahun belakangan ini masih akan berlanjut.
Snap telah lama berjuang untuk meningkatkan popularitasnya di kalangan pengguna muda. Mereka berusaha mendongkra pertumbuhan pendapatan dan bersaing pemain lain seperti pemilik Facebook, Meta, yang mengeluarkan dividen pertamanya pekan lalu setelah mem PHK banyak staf tahun lalu.
Snap akan melaporkan hasil kuartal keempat pada Selasa (6/2) waktu setempat.
"PHK ini bukan pertanda baik bagi keadaan bisnis Snap," kata Jasmine Enberg, analis utama di firma riset Insider Intelligence, dikutip dari Reuters.
"Snap kemungkinan mencoba untuk mendapatkan niat baik dari para investor, yang memberi penghargaan kepada pesaingnya atas tindakan pemotongan biayanya," imbuhnnya.
Perusahaan memperkirakan biaya sebelum pajak berkisar antara US$55 juta hingga US$75 juta. Ini terdiri dari pesangon dan biaya terkait, serta biaya lainnya US$45 juta hingga US$55 juta diperkirakan merupakan pengeluaran kas masa depan.
Mayoritas biaya ini diperkirakan akan terjadi pada kuartal pertama tahun 2024.
Snap bergabung dengan perusahaan teknologi dan media lain seperti Amazon dan Google yang mengumumkan PHK pada bulan Januari. Pekerja jarak jauh tampaknya paling terdampak oleh PHK kali ini. Karena perusahaan telah mendorong karyawan untuk kembali ke kantor selama empat hari seminggu sejak setahun lalu.
(fab/fab) Next Article PHK Facebook Berhasil, Bos Besar Cuan Karyawan Seret
