
Rusia Diam-Diam Membuat Senjata Penghancur Internet, AS Baru Tahu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Rusia dilaporkan mengembangkan senjata baru berbasis nuklir. Senjata itu dilepaskan di luar angkasa dan akan berdampak pada internet di Bumi.
CNN Internasional mengutip tiga sumber, menyebutkan Rusia tengah mengembangkan senjata yang mampu merusak satelit. Senjata itu akan bisa merusak satelit komersial dan pemerintah untuk telepon seluler, bertransaksi online, dan browsing internet.
Salah satu yang terdampak adalah jaringan satelit internet yang tersebar di antariksa, ungkap para ahli. Misalnya Starlink dari SpaceX, perusahaan yang dimiliki Elon Musk.
Jaringan internet berbasis satelit itu diketahui telah melayani masyarakat Ukraina sejak perang dengan Rusia terjadi.
Pihak Amerika Serikat (AS) nampaknya sudah mengetahui ancaman tersebut. Dalam pernyataannya Mike Turner selaku perwakilan partai Republik dan ketua Komite Intelijen mengatakan pihaknya memiliki informasi soal ancaman keamanan nasional.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengatakan informasi Turner mengacu pada kemampuan senjata nuklir anti-satelit milik Rusia. Namun pihak intelijen enggan membahasnya lebih lanjut, dikutip CNN Internasional, Senin (19/2/2024).
Pejabat pemerintahan AS mengklaim senjata Rusia itu belum berada di orbit. Pihat Rusia masih mengembangkan hingga sekarang.
Sebagai informasi, senjata yang dikenal sebagai EMP nuklir akan menciptakan gelombang energi elektromagnet dan partikel bermuatan tinggi. Departemen Pertahanan AS dan komunitas intelijen telah melakukan pelacakan soal pengembangan senjata anti satelit milik Rusia, termasuk EMP selama bertahun-tahun.
Seorang pejabat pertahanan setempat mengatakan ada banyak laporan intelijen terkait hal tersebut dan ini sudah terjadi sejak beberapa waktu lalu.
Next Article Elon Musk Jualan Internet di RI, Segini Harga dan Cara Daftarnya