²©²ÊÍøÕ¾

Mobil Bensin Bakal Tamat Berkat Penemuan Baru Peneliti Korea

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
22 February 2024 18:30
Pasir Silika (Tangkapan Layar sminigeg.com)
Foto: Pasir Silika (Tangkapan Layar sminigeg.com)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Sekelompok peneliti asal Korea Selatan menemukan cara membuat mobil listrik bisa melaju hingga 1.000 kilometer hanya dalam sekali pengisian baterai. Temuan ini bisa mengakhiri era mobil bermesin cetus api yang ditenagai oleh BBM.

Salah satu hambatan utama dari transisi dari kendaraan bermotor tenaga bensin ke kendaraan listrik adalah soal jarak. Kapasitas baterai yang terbatas membuat konsumen takut beralih dari BBM.

Fokus penelitian para ahli dari Pohang University of Science and Technology di Korea Selatan, yang diterbitkan di jurnal Advance Science, adalah material silikon.

Silikon banyak diteliti untuk digunakan dalam pembuatan baterai karena tersedia melimpah berbagai belahan dunia. Namun, silikon juga punya karakter yang membuatnya bermasalah.

Ukuran elemen silikon bisa bertambah besar hingga tiga kali saat dicas, kemudian menyusut kembali. Karena itu, kebanyakan penelitian mencoba membuat baterai dengan material silikon berbentuk partikel nano yang ukurannya sangat kecil.

Permasalahannya, ongkos untuk memproduksi partikel nano sangat mahal dan prosesnya sangat kompleks.

Peneliti dari Pohang punya pendekatannya yang berbeda. Mereka justru menggunakan partikel silikon berkurang 1.000 kali lebih besar, yaitu dalam skala mikro. Elemen ukuran ini lebih mudah dan murah untuk diproduksi dengan densitas energi yang lebih lega.

Peneliti kemudian mencari solusi dari masalah kembang-kempis partikel silikon. Mereka menggunakan gel polimer elektrolit yang bentuknya berubah ketika elemen silikon berubah bentuk. Gel ini kemudian diikat secara kimia dengan radiasi lewat tembakan elektron. Hasilnya, adalah ikatan yang stabil meskipun partikel silikon kembang-kempis.

Bahkan, kestabilan baterai silikon buatan para peneliti setara dengan baterai lithium-ion standar, dengan densitas energi 40 persen lebih besar.

"Kami menggunakan anoda mikro-silikon, hasilnya tetap baterai yang stabil. Riset ini membawa kita lebih dekat ke sistem baterai lithium-ion densitas-energi-tinggi," kata Park Soojin dari Pohang University.

Para peneliti menyatakan baterai rancangan mereka bisa dengan mudah diaplikasikan.


(dem/dem) Next Article Langkah Berani VinFast Buat Pasar Indonesia, Bisa Dapat Free Charging

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular