²©²ÊÍøÕ¾

Tuduh China Tuang Sianida ke Laut, Filipina Ngamuk

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
27 February 2024 19:20
Perahu Penjaga Pantai Tiongkok di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. (Tangkapan Layar Video Reuters/PHILIPPINE COAST GUARD HANDOUT)
Foto: Perahu Penjaga Pantai Tiongkok di dekat penghalang terapung digambarkan pada tanggal 20 September 2023, di dekat Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan, dalam gambar selebaran yang dirilis oleh Penjaga Pantai Filipina pada tanggal 24 September 2023. (Tangkapan Layar Video Reuters/PHILIPPINE COAST GUARD HANDOUT)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sengketa di Laut China Selatan makin panas. Filipina murka dan menuduh China menggunakan sianida untuk menghancurkan karang penanda perbatasan kedua negara.

The Philippine StarÌý³¾±ð³¾²ú±ð°ù¾±³Ù²¹°ì²¹²ÔÌýbahwa Biro Perikanan dan Sumber Daya Air Filipina (BFAR) mengaku memiliki bukti bahwa nelayan China menuang sianida ke laut untuk menghancurkan Scarborough Shoal, atol yang menjadi tanda perbatasan Filipina dan China.

Badan pemerintah Filipina tersebut mengklaim tindakan kapal China bisa menimbulkan kerugian hingga US$ 17,8 juta.

"Nelayan-nelayan China ini menggunakan sianida. Mereka secara sengaja menghancurkan BajoÌýde MasinlocÌý[nama yang digunakan Filipina untuk Scarborough Shoal] untuk mencegah kapal Filipina mencari ikan di area tersebut," kata juru bicara BFAR, NazarioÌýBriguera, seperti dikutip pada Selasa (27/2/2024).

Namun, korps penjaga pantai Filipina tidak yakin pelaku penuangan sianida adalah nelayan China.

"Kami tidak punya studi ilmiah atau bukti apapun yang menunjukkan bahwa pelaku pemancingan sianida adalah nelayan China atau Vietnam," kata Komodor Jay Tarriela.

FuturismÌýmenjelaskan bahwa Scarborough Shoal adalah atol yang letaknya sekitar 200 kilometer dari Filipina. Wilayah tersebut menjadi sumber pangan dan penghasilan sekitar 385.300 orang. Sekitar 275.520 ton ikan ditangkap di sekitar Scarborough Shoal tiap tahun.

Alasan karang tersebut menjadi pusat sengketa antara China dan Filipina adalah kekayaan hasil lautnya. Selain itu, atol tersebut memiliki laguna yang bisa menjadi tempat berlindung bagi kapal nelayan di tengah cuaca buruk.

Pemancingan menggunakan sianida diketahui sempat digunakan oleh nelayan Filipina pada masa lalu untuk melumpuhkan atau membunuh ikan. Namun, metode ini mulai ditinggalkan karena merusak terumbu karang.

"Setiap ikan yang ditangkap menggunakan sianida merusakÌýsatu meter persegi terumbu karang," kata Sam MamauagÌýdari International MarinelifeÌýAlliance.


(dem/dem) Next Article Perintah Google dan Apple Tendang Binance, Tetangga RI Terancam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular