
Jangan Lakukan Ini Saat Pakai ChatGPT, Risikonya Ngeri!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Chatbot berbasis AI jadi platform yang digemari dalam beberapa tahun terakhir. Popularitasnya dimulai saat chatbot buatan OpenAI, ChatGPT, diluncurkan akhir tahun 2022 lalu.
ChatGPT dalam waktu beberapa bulan saja mampu mengantongi ratusan juta pengguna. Kesuksesan itu diikuti perusahaan lain yang merilis hal serupa termasuk Google melalui Gemini.
Banyak orang menggunakan chatbot untuk berbagai alasan. Mulai dari mencari resep makanan, hingga membuat karya tulis.
Namun, pengguna harus memerhatikan beberapa hal saat menggunakan ChatGPT atau layanan serupa. Dengan begitu, pengguna bisa terhindar dari beberapa risiko termasuk pelanggaran hak cipta dan data pribadi.
Wakil Menteri Kominfo Nezar Patria membagikan beberapa tips untuk menggunakan chatbot dengan baik. Salah satunya, tidak mengklaim hasil karya chatbot sebagai buatan sendiri.
![]() Wamenkominfo Nezar Patria. |
"Pertama, gunakan AI sesuai kepentingan, seperti membantu pekerjaan kita agar lebih bagus. Tapi bersikap jujur penting, jangan pakai ChatGPT lalu klaim sebagai karya sendiri. Di situ ada masalah hak cipta," kata Nezar ditemui usai acara IBM Indonesia AI for Business Leadership Summit 2024, di Jakarta, Rabu (6/3/2024).
Selain itu, ia juga menekankan untuk melindungi data pribadi dari AI. Sebab, teknologi itu beroperasi dengan asupan banyak data.
Pengguna perlu berhati-hati dengan data yang dibagikan pada platform. Ia mengimbau pengguna mengecek ketentuan berlaku soal pembagian data yang diserahkan ke platform.
"Hati-hati dalam menggunakan AI, karena makanannya adalah data. Perlu juga untuk mewaspadai data-data pribadi yang diserahkan pada platform-platform dengan pertanggungjawaban enggak jelas," kata dia.
"Baca term and condition, consent data apa saja yg diserahkan. Masyarakat hati-hati dalam penggunaan, terutama melindungi data pribadi,"Â ia menuturkan.
(fab/fab) Next Article Kominfo Atur AI Agar Tak Bikin RI Kacau, Pakar Kasih Usul
