²©²ÊÍøÕ¾

Arab Saudi Tinggalkan Minyak, Keker Sumber Cuan Baru

Intan Rakhmayanti, ²©²ÊÍøÕ¾
21 March 2024 21:20
FILE PHOTO: Saudi Arabia's Crown Prince Mohammed bin Salman Al Saud is seen during a meeting with U.N Secretary-General Antonio Guterres at the United Nations headquarters in the Manhattan borough of New York City, New York, U.S. March 27, 2018. REUTERS/Amir Levy
Foto: REUTERS/Amir Levy

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Arab Saudi sedang dalam pembicaraan dengan perusahaan modal ventura Amerika Serikat (AS) Andreessen Horowitz untuk merancang dana investasi sebesar US$ 40 miliar (Rp 626 triliun) di bidang kecerdasan buatan atau AI.

Mengutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, langkah tersebut telah dibahas selama berbulan-bulan. Rencananya kedua pihak akan membentuk kemitraan antara Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi senilai US$ 925 miliar dengan Andreessen Horowitz, salah satu perusahaan modal ventura terbesar di Silicon Valley.

Sumber dari pihak yang mengetahui hal ini menekankan bahwa perundingan belum selesai. Sumber tersebut menyatakan tidak mengetahui apakah adanya pihak potensial lainnya dalam pembicaraan selain Andreessen Horowitz dan PIF.

PIF dan Andreessen Horowitz tidak segera membalas permintaan komentar ²©²ÊÍøÕ¾.

PIF Arab Saudi telah melakukan investasi besar-besaran di sektor AI sebagai berupaya mendiversifikasi pendapatan kerajaan dari minyak. Pilar utama inisiatif Visi 2030 Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman memang mengurangi ketergantungan pada minyak dan mulai gencar menggarap sektor teknologi.

Mereka telah menggelontorkan investasi miliaran dolar ke dalam pembelian saham dan dana gabungan dengan perusahaan internasional besar seperti Uber, Bank of America, Citi, SoftBank dan Blackstone.

Andreessen Horowitz, dengan aset yang dikelola senilai US$35 miliar, telah menyokong banyak perusahaan-perusahaan sukses termasuk Airbnb, Coinbase, Facebook, dan Slack, dan memiliki hampir 100 startup terkait AI dalam portofolionya.

Salah satu pendirinya, Marc Andreessen, menulis dalam postingan blog di situs perusahaan bulan Juni 2023 bahwa ancaman dari tidak secara agresif mengejar dominasi AI global sangatlah besar.


(fab/fab) Next Article Video: Berbahaya! Manusia Bisa Dikalahkan AI, Ada Solusinya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular