²©²ÊÍøÕ¾

Apple Kirim Tanda Bahaya, Warning Pemilik iPhone di 92 Negara

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
16 April 2024 08:10
CEO Apple Tim Cook membuka tokonya di India. Toko ini menjadi sejarah baru bagi pembuat IPhone di pasar ponsel pintar terbesar kedua di dunia itu. (Hindustan Times via Getty Images)
Foto: (Hindustan Times via Getty Images)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Apple memberi peringatan kepada pemilik iPhone di 92 negara tentang adanya bahaya spyware yang menyerang. Dalam tanda bahaya yang dikirimkan Apple, perusahaan mengatakan ada serangan spyware tentara bayaran atau mercenary spyware attack yang berupaya menyusupi perangkat mereka dari jarak jauh.

Dalam pemberitahuan yang dilihat BleepingComputer, Apple mengatakan bahwa mereka sangat yakin dengan peringatan spyware tersebut dan meminta penerima tanda bahaya untuk menanggapinya dengan serius.

"Apple mendeteksi bahwa Anda menjadi sasaran serangan spyware tentara bayaran yang mencoba menyusupi iPhone yang terkait dengan ID Apple Anda -xxx- dari jarak jauh," demikian bunyi pemberitahuan tersebut, dikutip dari BleepingComputer, Selasa (16/4/20224).

"Serangan ini kemungkinan besar menargetkan Anda secara spesifik, siapa Anda atau apa yang Anda lakukan. Meskipun tidak mungkin mencapai kepastian mutlak saat mendeteksi serangan semacam itu, Apple sangat yakin dengan peringatan ini - mohon ditanggapi dengan serius," lanjut peringatan dari Apple.

Untuk melindungi dari serangan tersebut, Apple merekomendasikan serangkaian tindakan yang bisa segera para pengguna lakukan. 

Pengguna yang menerima tanda bahaya disarankan mengaktifkan mode penguncian pada perangkat, memperbarui iPhone dan produk Apple lainnya ke versi software terbaru, dan mencari bantuan ahli seperti dari Saluran Bantuan Keamanan Digital, sebuah nirlaba yang memberikan dukungan teknis tanpa biaya bagi jurnalis, aktivis, dan pembela hak asasi manusia.

Saat mendeskripsikan serangan spyware tentara bayaran, pemberitahuan tersebut menyoroti perangkat Pegasus NSO Group dan mengatakan bahwa serangan memiliki pendanaan yang sangat baik, canggih, dan menargetkan sejumlah kecil individu.

Apple juga memperbarui halaman dukungannya mengenai perlindungan spyware dengan mengganti istilah "yang disponsori negara" dengan "spyware tentara bayaran," mengingat bahwa serangan ini sedang berlangsung dan bersifat global dan terkadang melibatkan perusahaan swasta yang mengembangkan alat mata-mata untuk aktor negara.

Sasaran utama serangan ini biasanya mencakup jurnalis, aktivis, politisi, dan diplomat karena peran mereka atau informasi sensitif yang mereka miliki.

Terlepas dari kecanggihan spyware, Apple meyakinkan pengguna bahwa mereka melakukan segala daya untuk mendeteksi serangan tersebut, memperingatkan pengguna, dan membantu mereka mengambil tindakan yang diperlukan.

"Serangan spyware tentara bayaran menghabiskan biaya jutaan dolar dan sering kali memiliki umur yang pendek, membuatnya lebih sulit dideteksi dan dicegah," demikian bunyi halaman dukungan yang diperbarui.

"Sejak tahun 2021, kami telah mengirimkan pemberitahuan ancaman beberapa kali dalam setahun karena kami telah mendeteksi serangan ini, dan hingga saat ini, kami telah memberi tahu pengguna di lebih dari 150 negara secara total," Apple menginformasikan.

BleepingComputer meminta Apple untuk mengomentari cakupan penargetan serangan spyware yang terdeteksi ini , namun juru bicaranya menolak memberikan klarifikasi.

Pada catatan terkait, di halaman dukungan yang diperbarui, Apple mengatakan bahwa biaya ekstrim, kecanggihan, dan sifat serangan spyware tentara bayaran yang mendunia menjadikannya salah satu ancaman digital paling canggih yang ada saat ini. Oleh karena itu, perusahaan tidak mengaitkan serangan tersebut dengan penyerang atau wilayah geografis tertentu.


(dem/dem) Next Article 4 Malware Berbahaya Bisa Bajak HP, Ikuti Cara Ini Biar Aman

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular