²©²ÊÍøÕ¾

'Gerbang Neraka' Menganga Lebar, Ilmuwan Ungkap Fakta Mengerikan

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
13 May 2024 14:20
Kawah Batagaika. (Dok. Nasa)
Foto: Kawah Batagaika. (Dok. Nasa)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mencairnya lapisan es bawah tanah di kutub merupakan pertanda buruk bagi kelangsungan ekosistem Bumi. Tahun lalu, para ilmuwan mendeteksi kebangkitan virus 'zombie' berusia 48.500 tahun yang digali dari lapisan es Arktik.

Hal ini membuktikan ancaman dampak perubahan iklim yang mengkhawatirkan, yakni penyakit kuno yang telah membeku dan tak aktif bisa kembali merajalela.

Kini, penelitian baru telah merinci laju kawah besar Batagaika di Siberia yang melahap permukaan Bumi. Dijuluki 'pintu gerbang neraka' (gateway to hell), lubangnya telah menganga luas hingga 35 juta kaki kubik setiap tahunnya.

Saat ini, panjangnya sekitar 1 km dengan lebar 800 m pada titik terluasnya. Perluasan gerbang meraka kian cepat dari tahun ke tahun.

Kawah Batagaik yang terletak di Pegunungan Chersky di timur laut Siberia, sebenarnya bukanlah sebuah kawah melainkan sebuah depresi termokarst, yakni semacam lubang pembuangan atau 'mega-slump' yang disebabkan oleh keruntuhan dan retakan tanah akibat hilangnya lapisan es.

Kawah ini baru ditemukan pada tahun 1991, setelah pembukaan bawah tanah ini terbelah lebih jauh dan membawa serta sebagian besar lereng bukit.

Permafrost, meskipun namanya, sebenarnya tidak permanen; pada dasarnya ini adalah tanah yang suhunya tetap 32°F (0°C) atau lebih dingin selama lebih dari dua tahun.

Seperempat permukaan tanah di Belahan Bumi Utara terdiri dari tanah beku sekeras batu yang kedalamannya bervariasi antara beberapa kaki hingga hampir satu mil.

Ekspansinya Batagaik yang cepat kini dipicu oleh pemanasan suhu udara. Selama es masih terus mencair, perluasan gerbang neraka akan makin parah.

Ketika lapisan permafrost terdegradasi, atau mencair, konsistensinya berubah dari beton menjadi massa berlumpur. Sehingga tidak mampu mendukung vegetasi di permukaan.

Saat tepi hamparan runtuh ke dalamnya, tanah kehilangan kanopi pepohonan yang melindunginya dari sinar matahari dan panas.

Pada titik ini, material organik yang tidak bisa lagi terawetkan dalam es akan terurai dan melepaskan karbon ke atmosfer. Peristiwa ini selanjutnya memicu pemanasan atmosfer. Alhasil, makin banyak lapisan es yang hilang.

Pada tahun 2016, diyakini bahwa pencairan lapisan es melepaskan bacillus anthracis penyebab antraks. Virus itu membunuh 2.649 rusa kutub, dan mengakibatkan puluhan penduduk setempat sakit hingga meninggal

Formasi kawah Batagaika yang mendapat julukan 'pintu gerbang ke neraka' memiliki tepian curam seperti tebing yang memperlihatkan lapisan es. Diperkirakan lapisan es itu sudah membeku selama 650.000 tahun.


(fab/fab) Next Article Tanda Kiamat Makin Jelas, Nasib Manusia Bakal Tragis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular