
Aplikasi China Biang Petaka Tiba-tiba Mengaku Asli Amerika

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Sebuah aplikasi bernama NewsBreak disebut berasal dari China dan jadi perhatian regulator Amerika Serikat (AS). Namun, pihak perusahaan tiba-tiba membantah informasi tersebut dan mengklaim sebagai aplikasi asli AS.
"NewsBreak adalah perusahaan Amerika dan selalu demikian. Pernyataan apapun yang bertentangan dengan hal itu tidak benar," jelas juru bicara perusahaan, dikutip dari Reuters, Senin (10/6/2024).
Aplikasi itu diluncurkan di AS pada 2015. Namun memang masih terkait dengan China, karena merupakan anak perusahaan dari raksasa agregat berita bernama Yidian.
Yidian pernah mendapatkan pujian dari pejabat Partai Komunis China. Yakni terkait aksinya menyebarkan propaganda pemerintah.
Reuters sendiri melaporkan aplikasi itu berasal dari China. NewsBreak juga disebut menggunakan alat kecerdasan buatan untuk menghasilkan berita yang salah.
Laporan Reuters merujuk pada dokumen pengadilan terkait dengan pelanggaran hak cipta, email somasi, dan memo perusahaan tahun 2022 terkait kekhawatiran soal AI untuk mengidentifikasi 40 contoh penggunaan tools AI berdampak pada komunitas.
Tak lama setelah laporan tersebut, tiga anggota parlemen AS menyerukan pengawasan lebih ketat pada NewsBreak. Salah satunya adalah Mark Warner, mengatakan ketakutannya aplikasi yang berasal dari negara musuh AS dan membuat informasi tidak benar.
"Yang lebih menakutkan dari perusahaan terkait dengan berita-berita tidak terkendali dan dibuat-buat adalah perusahaan yang memiliki hubungan mendalam dengan pemerintah asing yang bermusuhan," jelas Warner yang juga ketua Komite Intelijen.
Dia menambahkan NewsBreak menjadi contoh dari ancaman teknologi. Selain itu juga mengajak melakukan pendekatan holistik untuk mengatasi masalah tersebut.
"Ini jadi pengingat kita butuh pendekatan holistik untuk mengatasi masalah ini, kita tidak bisa menang dengan permainan perusahaan individual," ungkapnya.
NewsBreak merupakan aplikasi berita gratis yang paling banyak di-download di AS. NewsBreak memiliki kantor di Mountain View, California. Perusahaan media itu juga memiliki beberapa kantor di Beijing dan Shanghai.
NewsBreak memiliki 50 juta pengguna aktif bulanan. Banyak artikel-artikelnya diambil dari outlet media besar berlisensi. Misalnya Reuters, Fox, AP, dan CNN.
Beberapa beritanya juga diambil dari media lokal atau rilis pers yang kemudian diolah menggunakan bantuan AI. NewsBreak sendiri hanya tersedia di AS.
Reuters berbicara dengan 7 mantan karyawan NewsBreak, termasuk 5 di antaranya yang mengaku mayoritas pekerjaan engineering di balik algoritma aplikasi itu diboyong dari kantor berbasis China.
Para mantan karyawan meminta identitasnya dirahasiakan karena memiliki kesepakatan khusus dengan NewsBreak.
(fab/fab) Next Article Awas 200 Aplikasi Bahaya di Play Store, Diunduh 8 Juta Kali
