²©²ÊÍøÕ¾

Mudah Ditebak, Ini Ciri-Ciri Telepon dari Penipuan Phising

Romys Binekasri, ²©²ÊÍøÕ¾
30 June 2024 15:00
Waspada Modus Dniffing Penipuan Berkedok Kurir Paket Yang Bisa Menguras Saldo Rekening
Foto: Infografis/ penipuan berkedok kurir paket yang bisa menguras saldo rekening/ Ilham Restu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Masyarakat perlu berhati-hati saat ini bentuk penipuan sangat beragam. Salah satunya, modus penipuan vishing atau phising suara sering digunakan untuk menjebak korban. Bahkan phising sukses dilakukan dalam beberapa tahun terakhir.

Jenis penipuan Metode phising cukup berbahaya karena dalam penipuan online dapat memancing korban untuk menyerahkan akses atau informasi yang bisa digunakan untuk membajak HP atau aplikasi mobile.

Korban phising dipancing untuk mengklik link tertentu atau mendownload file yang menanamkan malware di HP. Metode phising punya tujuan yang sama, yaitu memancing korban agar menyerahkan informasi pribadi ke penipu online lewat panggilan telepon.

Untuk itu Anda mesti waspada jika menerima telepon dari orang asing. Paling tidak kenali dulu ciri khas phising yang biasa dilakukan oleh para penjahat.

Berikut tanda telepon dari penipu yang harus diwaspadai:

1. Mengaku dari pemerintah atau perusahaan besar

Waspadai telepon dari orang yang mengaku mewakili lembaga pemerintah atau perusahaan besar. Penipu berperan sebagai orang yang mempunyai otoritas untuk mengintimidasi korban. Berhati-hatilah terhadap penelepon yang mengaku dari lembaga seperti FBI, atau perusahaan besar seperti Amazon, Apple, Microsoft, atau Netflix.

2. Menawarkan kesepakatan atau hadiah

Jangan percaya siapapun yang mengatakan Anda telah terpilih untuk mendapatkan sebuah hadiah. Jika Anda tidak mengikuti lotere atau mengikuti suatu program undian, kemungkinan besar itu adalah penipuan.

3. Tidak tahu nama Anda

Penelepon menggunakan sapaan yang umum tanpa menyebut nama orang yang dihubungi. Petugas resmi yang menelepon untuk meminta informasi atau meminta uang seharusnya tahu nama lawan bicara mereka.

4. Penipu mengklaim ada utang yang belum dibayar

Para pelaku penipuan menggunakan taktik intimidasi klasik dengan utang yang belum dibayar. Mereka lalu akan mengancam dengan denda atau hukuman penjara.

Jika ragu, tutup telepon dan hubungi perusahaan atau agensi secara langsung untuk mengetahui apakah ancaman tersebut dapat dipercaya.

5. Meminta informasi sensitif

Pelaku biasanya meminta data yang bersifat pribadi seperti nomor KTP atau nomor kartu kredit. Jangan pernah memberikan apa yang mereka minta untuk alasan apapun.

6. Perangkat terinfeksi malware

Korban akan diberi tahu bahwa perangkat yang digunakan telah terinfeksi malware atau virus. Jika Anda diberitahu hal ini selama panggilan telepon, jangan pernah menginstal perangkat lunak akses jarak jauh seperti AnyDesk atau TeamViewer.

7. Meminta informasi pribadi yang seharusnya sudah diketahui

Perusahaan asuransi yang menghubungi seharusnya sudah punya informasi soal nomor klaim. Begitu juga pihak sekolah seharusnya tahu nama anak dari orang tua yang mereka hubungi.

Jangan tertipu oleh seseorang yang meminta Anda untuk "memverifikasi" informasi Anda.

8. Ada jeda saat menjawab telepon

Para penipu menggunakan teknologi panggilan otomatis yang baru menghubungkan korban dengan mereka saat Anda menjawab.


(pgr/pgr) Next Article Waspada Penipuan Gaya Baru di 2024, Duit Rp 402 Miliar Raib Sekejap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular