²©²ÊÍøÕ¾

Kesalahan Terbesar Joe Biden yang Bikin China Makin Perkasa

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
02 July 2024 17:40
US President Joe Biden (R) and China's President Xi Jinping (L) meet on the sidelines of the G20 Summit in Nusa Dua on the Indonesian resort island of Bali on November 14, 2022. (Photo by SAUL LOEB / AFP)
Foto: AFP/SAUL LOEB

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dalam setahun terakhir, pemerintahan Joe Biden beberapa kali memperbarui regulasi untuk memblokir akses chip canggih dan alat pembuat chip ke China.

Hal tersebut bertujuan menjegal pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) di China. Tak cuma memblokir akses perusahaan AS ke China, tetapi juga perusahaan di negara-negara sekutu.

Namun, kebijakan tersebut nyatanya jadi senjata makan tuan. China makin kencang meningkatkan kemandiriannya untuk melawan dominasi AS di sektor semikonduktor.

Bahkan, pemerintahan Xi Jinping memiliki program pendanaan khusus untuk mendukung perusahaan teknologi China dalam menggenjot teknologi chip dan AI.

Salah satu yang paling ambisius dalam sektor chip canggih adalah Huawei. Terbaru, Huawei bekerja sama dengan Wuhan Xinxin Semiconduktor Manufacturing Co untuk mengembangkan chip high-bandwidth memory (HBM), menurut beberapa sumber dalam, dikutip dari South China Morning Post, Selasa (2/7/2024).

HBM merupakan komponen penting di infrastruktur komputasi yang digunakan dalam proyek-proyek AI.

Inisiatif Huawei juga melibatkan firma pengemasan sirkuit terintegrasi (IC) Jiangsu Changjiang Electronics Tech and Tongfu Microelectronics. Firma tersebut ditugaskan untuk menyediakan 'Chip on Wafer on Substrate'.

Secara teknis, teknologi pengemasan tersebut bisa menyimpan beragam jenis semikonduktor, seperti GPU dan HBM, dalam satu pengemasan sekaligus.

Huawei dan Wuhan Xinxin tak segera merespons permintaan berkomentar.

South China Morning Post melaporkan, langkah Huawei untuk mengembangkan chip HBM merupakan upaya terbaru untuk melawan sanksi dagang dari pemerintahan Joe Biden.

Sebelumnya, Huawei membuat gebrakan dengan meluncurkan seri Mate 60 dengan dukungan jaringan 5G pada akhir tahun lalu. Ponsel tersebut langsung diminati dan membuat penjualan iPhone 15 anjlok di China.

Mate 60 merupakan perangkat 5G pertama Huawei pasca masuk daftar hitam AS pada 2019 silam. Sejak saat itu, Huawei terpuruk karena tak bisa mengakses teknologi AS untuk chip 5G pada ponsel.

Bahkan, Huawei juga tak bisa memakai sistem operasi Android. Setelah kurang lebih tiga tahun, Huawei seakan balas dendam dengan pengembangan chip 5G dan sistem operasi HarmonyOS secara mandiri tanpa bergantung pada AS.

Di China, pada kuartal pertama 2024, HarmonyOS yang baru seumur jagung sudah berhasil menendang sistem operasi iOS milik Apple.


(fab/fab) Next Article Xi Jinping Balas Joe Biden, Haramkan Produk AS di Komputer PNS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular