
China Bawa Tanah dari Bulan, Semua Boleh Lihat Kecuali Amerika

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â Indonesia - Pesawat luar angkasa China kembali ke Bumi dari perjalanannya ke sisi gelap Bulan. Material yang dibawa pulang pesawat bernama Chang'e 6 tersebut nantinya boleh diteliti oleh ahli dari negara mana pun kecuali Amerika Serikat.
Wahana angkasa Chang'e 6 mendarat di wilayah sabana Mongolia Dalam pada pekan lalu. Kargo seberat 2 kilogram yang dibawa bakal menjadi sampel pertama yang diambil dari sisi gelap Bulan.
Sampel bulan terakhir yang bisa diteliti oleh manusia di Bumi adalah bebatuan seberat 11,7 kilogram yang dibawa oleh misi Apollo 16 pada 1972.
Pejabat China memaparkan bahwa material yang dibawa oleh Chang'e 6 memiliki berat 2 kilogram.Â
Komunitas peneliti di seluruh dunia sudah lama menantikan sampel dari "sisi luar" Bulan yang lebih bergelombang dan penuh dengan bebatuan keras.
Namun, para peneliti asal AS termasuk yang bekerja di NASAÂ harus gigit jari karena regulasi pemerintah AS yang diberi nama Wolf Amendment yang berlaku pada 2011.
Wolf Amendment melarang NASAÂ untuk menggunakan dana pemerintah untuk bekerja sama dengan China. Pengecualian hanya bisa diberikan jika FBIÂ menyatakan kolaborasi tidak menimbulkan ancaman keamanan atau berisiko menimbulkan kebocoran terkait teknologi dan data luar angkasa.
"Hambatan kerja sama antariksa AS-China adalah Wolf Amendment," kata Wakil Ketua Badan Antariksa Nasional China, Bian Zhigang. Jika AS ingin ada harapan kerja sama antariksa secara rutin, mereka harus mengambil langkah untuk mengangkat hambatan ini."
Posisi China kini memang sedang ada di atas angin soal penjelajahan Bulan. Negara tersebut sukses menyelesaikan 6 misi ke Bulan dalam beberapa tahun terakhir. Di sisi lain, perjalanan terakhir NASA ke Bulan berlangsung 50 tahun lalu.
(dem/dem) Next Article Pesawat Amerika di Bulan Terguling, Gagal Mendarat Tegak
