²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Wayan Toni Supriyanto mengungkapkan bahwa nilai valuasi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan bakal mencapai US$ 360 miliar pada tahun 2030. Nilai tersebut ditopang oleh e-commerce, makanan online, travel dan lain-lain.

Melihat hal tersebut menurut Wayan perlu ada upaya khusus yang harus dilakukan agar Indonesia bisa dapat dengan mudah meningkatkan laju ekonomi digital ke depan. Salah satunya dengan menghadirkan kualitas jaringan internet yang memadai.

"Kesenjangan juga harus diatasi untuk mendorong produktivitas. Atas saran Presiden Joko Widodo pengembangan infrastruktur telekomunikasi juga terus dilakukan," jelas Wayan dalam acara Tech & Telco Forum 2024, Jumat, (5/7/2024).

Wayan sendiri menuturkan kecepatan internet di Indonesia masih tertinggal, dan berada di urutan tiga terbawah di kawasan Asia Tenggara.

Untuk melakukan peningkatan dan pemerataan digital di Indonesia, Kominfo telah memiliki strategi pembangunan dalam tiga tingkatan. Masing-masing dari sisi tulang punggung (backbone), hingga layanan bagi masyarakat.

"Kami melakukan pembangunan backbone baik di darat maupun di laut. Pemerintah telah meluncurkan Satria-1 pada 19 Juli 2023 yang memiliki kapasitas 23 Gbps dan dapat menjangkau layanan publik pada 2025 nanti," terang Wayan.

Selain pembangunan satelit, Kominfo melalui BAKTI juga terus melakukan pembangunan BTS yang menjangkau wilayah 3T. Terakhir, pemerintah juga menyediakan 18.000 titik layanan publik, mulai dari fasilitas layanan kesehatan hingga pendidikan.

Baca: Potensi Besar, Tapi Ekonomi Digital RI Masih Dibayangi Tantangan Ini

(dpu/dpu) Next Article Upaya Pemerintah Wujudkan Gigabit City Lewat Visi Indonesia Digital