
Siap-Siap! Peneliti Ungkap Kapan Matahari Bakal Mati, Bumi Bisa Lenyap

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jika Anda khawatir mengenai kapan matahari akan mati, jangan takut, momen itu terjadi miliaran tahun lagi.Â
Sebagaimana diketahui, matahari memberi energi bagi kehidupan di Bumi, dan tanpa bintang tersebut, kita tidak akan ada di sini. Namun, bintang pun memiliki masa hidup yang terbatas, dan suatu hari matahari kita akan mati.
Melansir Space, seperti halnya bintang lain, matahari memiliki mesin fusi yang berputar menjadi bahan bakar, yang masih tersisa untuk sekitar 5 miliar tahun lagi.
Lantas, kapan matahari akan mati? Matahari akan mulai mati dalam waktu sekitar 5 miliar tahun ketika kehabisan hidrogen.
Apa yang kan terjadi ketika matahari mati?
Menurut fisikawan, Frederick Bruhweiler menjelaskan, matahari akan mengakhiri hidupnya sebagai bintang katai putih. Sebagai bintang katai putih, pada dasarnya ia adalah bintang mati yang telah menghabiskan semua bahan bakar nuklir yang dapat dibakarnya. Sebagai bintang katai putih, ia akan perlahan mendingin dan memudar hingga suhunya semakin rendah. Ini adalah kondisi akhir bintang bermassa rendah, termasuk matahari.
Meskipun matahari berukuran sejuta kali lebih besar dari Bumi, katai putih berukuran kira-kira sama dengan Bumi kita. Sebagian besar katai putih akan terdiri dari keadaan materi yang sangat padat yang disebut materi yang mengalami degenerasi elektron. Ini adalah keadaan di mana semua elektron berada dalam keadaan energi serendah mungkin.
Matahari kita sebagai bintang katai putih akan memiliki inti yang sebagian besar terdiri dari karbon dan oksigen, yang merupakan sisa-sisa pembakaran helium. Di sekitar inti ini akan terdapat lapisan tipis helium, yang merupakan sisa-sisa pembakaran helium. Lapisan luar akan mengandung lapisan tipis hidrogen yang tidak terbakar. Beberapa bintang katai putih tidak memiliki lapisan hidrogen luar, karena pembakaran termonuklir hidrogen dalam evolusinya telah selesai.
Apa yang akan terjadi pada Bumi ketika matahari mati?
Bumi mungkin tidak akan ada lagi saat matahari mati. Matahari perlahan mengembang. Dalam waktu sekitar 5 miliar tahun, matahari akan memasuki fase raksasa merah. Selama fase ini, matahari mengalami transisi dari pembakaran hidrogen di inti menjadi pembakaran hidrogen di sekitar inti, yang telah diubah menjadi helium melalui pembakaran hidrogen.
Produksi energi meningkat drastis dan memaksa bintang mengembang lebih dari 200 kali lipat untuk mencapai keadaan keseimbangan baru. Pemodelan teoritis dan pengamatan yang diperkuat dengan penentuan jarak dari wahana antariksa Gaia menunjukkan bahwa matahari dapat menelan Bumi saat mencapai ukuran maksimumnya.
Pada suatu titik ketika matahari mencapai ujung AGB [cabang raksasa asimtotik], pembakaran helium akan dimulai. Pada bintang seperti matahari, pembakaran helium terjadi melalui denyut termal. Pada setiap denyut, matahari akan mengalami kehilangan massa yang signifikan.
Akan tetapi, matahari telah mengalami kehilangan massa sepanjang masa hidupnya. Tingkat kehilangan massa ini cukup rendah pada matahari saat ini dan dibuktikan oleh angin matahari.
Bahkan sekarang, Bumi kehilangan airnya. Interaksi dengan medan radiasi UV dan partikel dalam angin matahari yang mencapai Bumi memisahkan air di atmosfer atas kita. Hidrogen ringan, khususnya, dapat lolos dari tarikan gravitasi Bumi. Pengamatan dengan misi luar angkasa sebelumnya dan Teleskop Luar Angkasa Hubble menunjukkan awan hidrogen yang meluas (eksosfer) di sekitar Bumi.
Perkiraan menunjukkan bahwa Bumi akan kehilangan sebagian besar airnya dalam satu miliar tahun dan akan sangat mirip dengan Mars. Bahkan jika matahari tidak menelan Bumi, peningkatan luminositas dan angin bintang yang kuat di fase evolusi selanjutnya akan melucuti atau menguapkan atmosfer atau lautan yang tersisa. Jika Bumi bertahan hidup, ia akan menjadi bara berbatu yang mengorbit katai putih.
Apa yang akan terjadi pada planet lain di tata surya saat matahari mati?
Pertanyaan besarnya adalah, "Apa yang akan terjadi pada raksasa gas" di tata surya bagian luar? Hilangnya massa yang meningkat pada fase-fase akhir evolusi matahari pasti akan menghilangkan lapisan atmosfer luar Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus; seberapa jauh hal itu sulit dikatakan tanpa perhitungan terperinci. Sekali lagi, hal ini bergantung pada ejeksi massa yang sebenarnya terjadi pada tahap akhir ledakan bintang.
Apakah raksasa gas ini akan bertahan? Jika mereka bertahan, mereka hanya akan menjadi hantu dari apa yang pernah mereka alami.
Bisakah tata surya baru terbentuk setelah matahari mati?
Material yang dikeluarkan dari evolusi normal dan nebula planet yang dikeluarkan akan memperkaya medium antarbintang dengan unsur-unsur berat yang dihasilkan dari proses pembakaran hidrogen dan helium. Hal ini akan menghasilkan karbon, nitrogen, dan oksigen, ditambah unsur-unsur proses-s seperti Ba, Zr, dan La untuk menyebutkan beberapa di antaranya.
Awan dari material yang diperkaya ini yang berpadu dengan awan bintang lainnya dapat membentuk awan padat, yang nantinya dapat runtuh dan membentuk generasi bintang berikutnya.
(dce) Next Article Jarang Diketahui, Fakta Tata Surya Ternyata Punya 5 Planet Kerdil
