
Singapura Mendadak Kasih Peringatan Petaka, Masa Depan Bisa Kacau

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Pengembangan Digital Singapura, Josephine Teo, blak-blakan memberikan peringatan petaka terkait pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI).
Ia mengatakan masa depan akan 'kacau' tanpa persetujuan internasional terkait kerangka kerja pengembangan AI yang mumpuni.
Hal itu ia sampaikan dalam konferensi Reuters NEXT di Singapura. Namun, ia menegaskan Singapura terbuka dengan pengembangan AI.
Bahkan, menurut dia, Singapura lebih bersemangat ketimbang khawatir dengan risiko AI. Akan tetapi, ia menggarisbawahi pentingnya regulasi yang ketat dan berlaku secara internasional untuk melawan dampak negatif AI.
Salah satunya terkait penyebaran deepfake selama masa pemilihan umum (pemilu), dikutip dari Reuters, Selasa (9/7/2024).
Tak cuma di sektor politik, deepfake juga mempermudah penipuan yang merugikan korban secara finansial. Salah satu contohnya terjadi di Hong Kong beberapa saat lalu.
Deepfake berhasil mengelabui seorang pekerja hingga tertipu HK$200 juta atau sekitar Rp 417 miliar.
Menurut polisi Hong Kong, penipu menyamar menggunakan deepfake sebagai kepala keuangan perusahaan dalam panggilan konferensi video.
Korban ditipu dengan disuruh untuk menghadiri panggilan video yang disebut akan dihadiri oleh beberapa beberapa anggota staf lainnya. Namun semuanya sebenarnya adalah bot, dikutip dari CNN International.
Awalnya, pekerja tersebut mencurigai itu adalah email phishing, karena berisi permintaan pelaksanaan transaksi rahasia.
Namun, pekerja tersebut mengesampingkan keraguan awalnya setelah panggilan video tersebut. Sebab, kata Chan, orang lain yang hadir terlihat dan terdengar seperti rekan kerja yang dia kenal. Karenanya, pekerja tersebut setuju untuk mengirimkan total HK$200 juta.
(fab/fab) Next Article Petaka Teknologi Mengancam Manusia, AS-China Sampai Duduk Satu Meja
