²©²ÊÍøÕ¾

Ramai-Ramai Warga Jepang Mau Blokir Pusat Data, Ada Apa?

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
11 July 2024 20:45
Well-wishers wave Japanese flags while waiting to see Japan's Emperor Naruhito making New Year's public appearance with his imperial families at Imperial Palace in Tokyo Thursday, Jan. 2, 2020. (AP Photo/Eugene Hoshiko)
Foto: Jepang (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Warga Tokyo mengancam akan memblokir pembangunan pusat logistik dan data yang dirancang oleh pengembang asal Singapura GLP.

Petisi diajukan oleh lebih dari 220 penduduk kota Akishima di barat Tokyo. Langkah ini mengikuti upaya yang sebelumnya berhasil dilakukan di kota Nagareyama untuk membatalkan rencana pusat data serupa.

Penduduk Akishima khawatir proyek tersebut akan mengancam satwa liar, menyebabkan polusi dan lonjakan penggunaan listrik, serta menguras pasokan air yang hanya berasal dari air tanah.

Mereka mengajukan petisi untuk mengaudit prosedur perencanaan kota yang menyetujui pusat data GLP berkapasitas 3,63 juta megawatt, yang menurut perkiraan GLP kemungkinan akan mengeluarkan sekitar 1,8 juta ton karbon dioksida per tahun.

"Satu perusahaan akan bertanggung jawab atas kehancuran Akishima. Itulah yang terjadi," kata Yuji Ohtake, perwakilan warga, dikutip dari Reuters, Kamis (11/7/2024).

Perusahaan teknologi global seperti Microsoft, Amazon, dan Oracle juga memiliki rencana untuk membangun pusat data di Jepang.

Namun menurut perkiraan warga ada 3.000 dari 4.800 pohon di lokasi tersebut harus ditebang, sehingga mengancam burung goshawk dan musang Eurasia di kawasan tersebut.

"Ini adalah rencana yang sangat lalai," kata perwakilan Hiroyuki Hasegawa.

Kelompok tersebut sedang mempertimbangkan untuk mengajukan arbitrase untuk mengarahkan GLP agar mempertimbangkan kembali rencananya. GLP dijadwalkan mulai membangun pusat data itu pada Februari, dan selesai awal tahun 2029.

GLP menolak mengomentari tindakan warga tersebut.

Sementara itu, pasar pusat data Jepang sendiri diperkirakan akan tumbuh 10,8% pada 2027 dan 7,6% pada 2028 di tengah permintaan transformasi digital dan layanan cloud.

Pada 2023, Jepang mencatat rekor investasi langsung sebesar 112 miliar yen untuk pembangunan pusat data.


(dce) Next Article Pendapatan EDGE Terdongkrak Data Center, Buka Baru di Kuningan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular