
Stasiun Luar Angkasa Bakal Jatuh 1,5 Tahun Sebelum Hancur

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) akan "ditendang" dari orbitnya pada 2030. Proses ISS "jatuh" dari orbit diperkirakan membutuhkan waktu selama 18 bulan.
Manajer Program ISS Dana Weigel menjelaskan prosedur berlangsung antara 12-18 bulan. Para kru akan berada di kapal selama mungkin untuk menjaganya tetap baik.
"Rencananya adalah kru akan meninggalkannnya enam bulan sebelum re-entry [jatuh ke atmosfer BUmi], saat ISS mencapai ketinggian 220 kilometer [dari permukaan Bumi]," ujar dia dikutip dari Futurism, Kamis (25/7/2024).
"Kemudian saat waktu yang tepat, akan melakukan serangkaian tindakan kompleks...selama beberapa hari untuk melakukan de-orbit ISS," imbuh Weigel.
SpaceX, perusahaan milik Elon Musk, dikontrak untuk mengembangkan kendaraan yang akan menarik ISS keluar dari orbit sebagai prosedur penghancuran Stasiun Luar Angkasa. Kontrak NASA itu bernilai hampir US$1 miliar atau Rp 16,2 triliun.
Kapal kargo milik SpaceX, Dragon akan menarik ISSÂ dari orbit asli. Dragon akan ditingkatkan agar bisa memenuhi kebutuhan NASA nantinya.
Khusus untuk misi, Dragon akan dilengkapi bagasi yang bisa menamping tangki propelan, mesin, avionik, pembangkit listrik dan perangkat keras termal.
NASA belum menentukan lokasi pendaratan sisa ISS nanti. Salah satu pilihan adalah Samudra Pasifik Selatan, karena tempatnya yang luas.
Weigel mengatakan kemungkinan puing-puing ISS akan jatuh ke laut pada awal Januari 2031. Ini menyusul rencana untuk akhir operasional pada akhir 2030.
"Rencana normal atau akhir kehidupan pada akhir tahun 2030, artinya ISS akan jatuh ke laut pada Januari 2031," jelasnya.
(dem/dem) Next Article Ingat Foto Haji dari Luar Angkasa dan Pesan Astronaut ke Warga Bumi
