²©²ÊÍøÕ¾

Viral Kamala Harris Hujat Joe Biden, Ternyata Ulah Elon Musk

Redaksi, ²©²ÊÍøÕ¾
29 July 2024 12:10
FILE - Democratic presidential candidate former Vice President Joe Biden and his running mate Sen. Kamala Harris, D-Calif., pass each other as Harris moves to the podium to speak during a campaign event in Wilmington, Del., Aug. 12, 2020. She’s already broken barriers, and now Vice President Harris could soon become the first Black woman to head a major party's presidential ticket after President Joe Biden’s ended his reelection bid. The 59-year-old Harris was endorsed by Biden on Sunday, July 21, after he stepped aside amid widespread concerns about the viability of his candidacy. (AP Photo/Carolyn Kaster, File)
Foto: AP/Carolyn Kaster

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Elon Musk menggemparkan ranah maya dan warga Amerika Serikat (AS) lantaran menyebarkan video hoaks berbentuk deepfake yang menampilkan kandidat presiden asal Demokrat, Kamala Harris.

Sebagai informasi, Musk terang-terangan menyerukan dukungannya untuk kandidat asal Republik, Donald Trump.

Deepfakes terebut menampilkan video yang memperagakan suara Harris. Di dalamnya, Harris mengatakan Presiden Joe Biden sudah pikun, karena dia "tidak tahu apa-apa tentang menjalankan negara".

Selain itu, Harris mengatakan sebagai perempuan dan orang berkulit hitam, dia adalah "pelopor keberagaman".

Video asli yang sebenarnya adalah Harris sedang berkampanye dan menyuarakan kebebasan. Namun, deepfake yang viral di media sosial dan di-repost oleh Musk benar-benar memberikan pesan yang berbeda.

Akun pertama yang menyebarkan video tersebut, @MrReaganUSA mengatakan video itu merupakan parodi. Namun, ketika di-repost oleh Musk 8 jam kemudia, ia tak membubuhkan keterangan serupa, dikutip dari New York Times, Senin (29/7/2024).

"Ini menakjubkan," hanya itu yang dituliskan Musk pada akun X personalnya. Postingan Musk sudah dilihat lebih dari 98 juta kali.

Beberapa netizen langsung bersuara menanggapi postingan Musk. Mereka menilai apa yang dilakukan Musk bertentangan dengan kebijakan X soal media buatan dan identitas sesat.

"Apakah Anda ingin mengubah kebijakan X dengan mengizinkan kekerasan di tahun pemilu?," kata pakar digital pemerintahan dan direktur Digital Democracy Project sekaligus Demand Progress Education Fund, Alex Howard.

Musk tidak menanggapi komentar tersebut. Pemilik akun @MRReaganUSA yang ternyata merupakan podcaster bernama Chris Kohls juga tidak memberikan komentar.

Kelompok pro-demokrasi telah berulang kali menyuarakan bahaya penyebaran deepfake, terutama di tahun pemilu.

Sebelumnya, pada Januari lalu, deepfake yang memperagakan suara Biden menginstruksikan warga AS agar tak berpartisipasi dalam pemilu. Banyak contoh deepfake lain yang juga memberikan pesan negatif yang bertebaran di internet.

Untuk itu, warga di seluruh dunia diminta untuk lebih kritis dalam membedakan konten deepfake dan asli, serta tak mudah terprovokasi.


(fab/fab) Next Article Elon Musk Raja Tukang Bohong, Sasaran Terbarunya Kamala Harris

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular