²©²ÊÍøÕ¾

Petaka Layar Biru Microsoft Meluas, Segini Kerugiannya

Novina Putri Bestari, ²©²ÊÍøÕ¾
31 July 2024 16:50
Wisatawan berjalan melewati monitor yang menampilkan layar kesalahan berwarna biru, juga dikenal sebagai
Foto: Wisatawan berjalan melewati monitor yang menampilkan layar kesalahan berwarna biru, juga dikenal sebagai "Layar Biru Kematian" di dalam Terminal C di Bandara Internasional Newark, New Jersey, AS, 19 Juli 2024. (REUTERS/Bing Guan)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Masalah blue screen (layar biru) Microsoft yang terjadi belum lama ini merugikan sejumlah pihak. Termasuk maskapai Amerika Serikat, Delta yang mengalami kerugian US$350 juta hingga US$500 juta (Rp 5,7 triliun-Rp 8,1 triliun).

Selama gangguan itu, lebih dari 176 ribu permintaan refund dilakukan Delta. Hampir 7.000 penerbangan batal saat itu, dikutip dari ²©²ÊÍøÕ¾ Internasional, Rabu (31/7/2024).

Delta diketahui meminta kompensasi pada CrowdStrike dan Microsoft. Crowdstrike adalah perusahaan keamanan siber yang jadi penyebab gangguan tersebut.

Laporan ²©²ÊÍøÕ¾ Internasional menyebutkan belum ada tuntutan yang diajukan. Pihak maskapai juga tidak menanggapi permintaan berkomentar.

Sementara itu, Departemen Perhubungan mengumumkan tengah melakukan penyelidikan pada Delta. Ini dilakukan karena gangguan penerbangan dan layanan bermasalah yang meluas.

Masalah pemadaman Microsoft yang terjadi pada Jumat (19/7/2024) mengakibatkan banyak fasilitas umum di berbagai negara lumpuh. Bukan hanya banyak maskapai, namun juga pada sejumlah bank dari Asia Pasifik, Hong Kong hingga Australia.

Laporan ABC News mengatakan semua departemen pemerintah New South Wales juga menjadi korban. Termasuk pihak kepolisian dan pemadaman kebakaran.

Bandara Schiphol di Amsterdam dan di Eindhoven juga melaporkan adanya masalah. Rumah Sakit Belanda mengalami masalah serupa pada komputernya.

Bandara di Jerman dan Spanyol jadi korban pemadaman tersebut. Masalah Crowdstrike itu juga menimbulkan permasalahan di layanan Microsoft 365, termasuk Teams.

Eror Layar Biru adalah permasalahan serius yang menyebabkan Windows terus menerus shut down atau restart pada waktu yang tak terduga.

Menurut Microsoft, penelusuran pendahuluan menunjukkan permasalahan terjadi pada perubahan konfigurasi di Azure. Dampaknya ada gangguan antara storage dan sistem komputer yang kemudian menyebabkan permasalahan konektivitas.


(fab/fab) Next Article Bos Microsoft Ungkap Peran Kunci AI Buat Genjot Bisnis

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular