
5 Fakta Gempa Megathrust, Diprediksi Bakal Menimpa RI

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Meteorologi Jepang pekan lalu mengeluarkan peringatan pertama tentang risiko gempa besar di sepanjang pantai Pasifik setelah gempa di pulau utama paling selatan, Kyushu.
Peringatan gempa megathrust dari badan meteorologi tersebut menyatakan bahwa jika gempa dahsyat akan terjadi di masa depan, yang menghasilkan getaran kuat dan tsunami besar.
Adapun peringatan dikeluarkan setelah gempa dengan kekuatan 7,1 Skala Richter (SR) menggetarkan Laut Hyūganada di Prefektur Miyazaki, Pulau Kyushu pada Kamis (8/8/2024).
Gempa besar megathrust Nankai itu ternyata sudah diprediksi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di indonesia. Sebagai informasi, sumber gempa megathrust Nankai terletak di sebelah timur lepas pantai Pulau Kyushu, Shikoku dan Kinki di Jepang Selatan.
Megathrust Nankai adalah salah satu zona 'seismic gap' atau zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir.
Saat ini zona tersebut diduga sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan atau stress kerak bumi.
"Sistem Megathrust Nankai memang sangat aktif. Berdasarkan data sejarah gempa tersebut di atas dapat dikatakan bahwa zona sumber gempa ini dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga lebih di setiap satu atau dua abad," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono.
Palung Nankai memiliki beberapa segmen megathrust, namun jika seluruh tepian patahan tersebut tergelincir sekaligus, para ilmuwan Jepang yakin palung tersebut mampu menghasilkan gempa berkekuatan hingga M9,1.
Daryono mengatakan, kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap Seismic Gap Megathrust Selat Sunda (M8,7) dan Megathrust Mentawai-Suberut (M8,9).
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," ungkapnya.
Namun demikian masyarakat di Indonesia tidak perlu khawatir karena apa yang terjadi di Jepang dapat dipantau secara real time oleh BMKG.
"Tak perlu khawatir karena kami dapat analisis dengan cepat termasuk memodelkan tsunami yang bakal terjadi dan dampaknya menggunakan system InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System), sehingga BMKG akan segera menyebarluaskan informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami di seluruh wilayah Indonesia, khususnya wilayah Indonesia bagian utara," ujar Daryono.
Sebagai langkah antisipasi dan mitigasi, BMKG sudah menyiapkan system monitoring, prosesing dan diseminasi informasi gempabumi dan peringatan dini tsunami yang semakin cepat dan akurat.
Sejauh ini BMKG telah memberikan edukasi, pelatihan mitigasi, drill, evakuasi, berbasis pemodelan tsunami kepada pemerintah daerah, stakeholder, masyarakat, pelaku usaha pariwisata pantai, industri pantai dan infrastruktur kritis (pelabuhan dan bandara pantai).
Lantas, apa itu gempa megathrust? seberapa besar dan sering gempa itu terjadi?
Menjawab pertanyaan tersebut, berikut ²©²ÊÍøÕ¾ rangkum fakta soal gempa megathrust.
Penjelasan Gempa Bumi Megathrust
Gempa megathrust adalah gempa bumi yang sangat besar yang terjadi di zona subduksi, wilayah tempat salah satu lempeng tektonik bumi terdorong di bawah lempeng lainnya.
Kedua lempeng biasanya terus bergerak mendekati satu sama lain, tetapi menjadi "terjebak" di tempat mereka bersentuhan. Akhirnya, penumpukan regangan melebihi gesekan antara kedua lempeng dan gempa megathrust yang besar terjadi.
Tahun lalu, para peneliti melaporkan bahwa apabila gempa besar terjadi di megathrust Nankai, kemungkinan terjadinya gempa besar lainnya di dekatnya dalam kurun waktu seminggu akan meningkat menjadi sekitar 2,1 hingga 77 persen, atau menjadi 100 hingga 3.600 kali lebih besar dari biasanya, demikian dikutip dari ScienceNews.
Megathrust Cascadia
Di seberang Samudra Pasifik, patahan megathrust lainnya mengintai di lepas pantai Amerika Utara. Megathrust Cascadia membentang dari Pulau Vancouver hingga California utara dan diperkirakan menjadi tempat terjadinya gempa besar setiap 300 hingga 500 tahun.
Menurut laman resmi EarthQuakesCanada, jarak yang jauh antara sesar Cascadia dan pusat kota membatasi tingkat guncangan yang dialami daerah kota.
Kekuatan Gempa Megathrust
Seperti yang telah disebutkan gempa bumi megathrust merupakan gempa bumi terbesar di dunia. Gempa bumi Cascadia terakhir diperkirakan berkekuatan hingga 9. Gempa bumi megathrust di Chili pada tahun 1960 berkekuatan 9,5, dan gempa bumi di Alaska pada tahun 1964 berkekuatan 9,2.
Waktu Gempa Megathrust
Waktu pengulangan bervariasi dari zona subduksi ke zona subduksi. Di zona subduksi Cascadia, 13 peristiwa megathrust telah diidentifikasi dalam 6000 tahun terakhir, rata-rata satu setiap 500 hingga 600 tahun.
Namun, peristiwa tersebut tidak terjadi secara teratur. Beberapa terjadi dalam jarak dekat hingga 200 tahun dan beberapa terjadi dalam jarak jauh hingga 800 tahun. Yang terakhir terjadi 300 tahun yang lalu.
Pemicu Tsunami
Gerakan dorong gempa bumi megathrust menyebabkan gerakan vertikal yang besar di dasar laut. Ini dapat memindahkan sejumlah besar air yang bergerak menjauh dari gerakan bawah laut sebagai tsunami.
(fab/fab) Next Article BMKG Warning Gempa Megathrust Guncang RI, Tinggal Menunggu Waktu
