
Koalisi Ojol Buka-bukaan Penghasilan Driver dan Kurir Online Segini

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Layanan ojek online (ojol), baik yang mengantar orang (ride) atau makanan (food) hingga paket (send), memiliki hitung-hitungan tarifnya sendiri. Ada sejumlah komponen di yang diserahkan ke penyedia aplikasi, serta untuk penghasilan driver dan kurir.
Dalam demo ojol yang berlangsung Kamis (29/8) kemarin, para driver menyoroti soal potongan untuk aplikasi yang kini berkisar 20%, padahal dulu 'cuma' di kisaran 10%.
Ketua Divisi Hukum Koalisi Ojol Nasional (KON), Muhammad Rahman mengatakan potongan 20% baru diberikan dalam komponen jasa pengiriman atau ongkir kepada mitra.
"Dari 15 ribu (tarif yang dibayarkan konsumen) itu kita pilah dulu, kita pisahin asuransi, uang sewa aplikasi, biaya pemesanan. Sisa dari itu baru kita kurangi 20 persen lalu ketemu Rp 10.400," ia menjelaskan.
Untuk itu, dalam aksi unjuk rasa kemarin, para driver ojol meminta revisi atau penambahan pasal aturan Permenkominfo Nomor 1 Tahun 2012. Khususnya pada bagian harga tarif layanan ojol dan kurir online.
Rahman mengatakan, pemerintah sudah menetapkan harga batas atas dan bawah untuk pengantaran orang (ride). Sementara di layanan pengantaran makanan dan barang terdapat perang harga.
Dia menjelaskan jenis layanan pengantaran makanan dan paket berkisar mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 7.000.
Namun pengemudi hanya mendapatkan 10 kali orderan. Artinya hanya mendapatkan sekitar Rp 50 ribu saja.
Ini berbeda dengan pengantar orang (ride) yang bisa mendapatkan Rp 10.400 untuk tarif jarak terpendek (antara 0-5 km).
"Pengantaran barang dan food, terutama di food ya ada beberapa program aplikator sungguh tidak manusiawi, dari Rp 6.000 ada yang Rp 5.000 ada yang Rp 7.000. Dengan tarif seperti itu apakah mungkin menghadapi kehidupan zaman sekarang," kata Rahman.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen untuk menyelesaikan polemik yang terjadi. Para penyelenggara layanan transportasi dan kurir online akan dipanggil, namun belum ada jadwalnya.
KON mengatakan pihaknya memberikan waktu 2 minggu untuk menanti kepastian dari Kominfo. Selain itu, KON juga meminta progress baik dalam waktu 1 minggu.
(fab/fab) Next Article Driver Ojol Teriak Menolak Tapera, Curhat Dieksploitasi Habis-habisan
