
Badai Terkuat dalam 100 Tahun Tertangkap Satelit, Mengerikan!

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pakar meteorologi Levi Cowan mengungkap tingkat kedahsyatan Badai Milton yang menerjang wilayah Florida, Amerika Serikat (AS). Ia menyebut Milton mencapai tingkat tertinggi dari pengukuran intensifikasi badai.
Bersamaan dengan itu, National Hurricane Service (NHC) melaporkan pada hari Senin (7/10) bahwa "Milton Secara Eksplosif Meningkat dengan Kecepatan Angin 175 mph" yang menuju Florida.
Badai Milton melonjak dari Kategori 1 menjadi 5 dalam waktu kurang dari sehari. Badai tropis yang biasanya menjadi badai paling kuat, bisa menyebabkan kehancuran lingkungan dalam waktu cepat dengan intensitas tinggi.
Kecepatan angin bisa melonjak di rentang 35 mph atau 30 knot dalam 24 jam. Namun, Milton telah jauh melampaui rentang tersebut.
"Ada yang namanya 'intensifikasi sangat cepat' dan #Milton telah melakukannya," kata Kathryn Prociv, ahli meteorologi di NBC News, menjelaskan secara online.
"Badai ekstrim didefinisikan sebagai peningkatan 58 mph+ dalam 24 jam. Milton telah mencapai 90 mph dalam waktu tersebut," kata dia, dikutip dari Mashable, Rabu (9/10/2024).
![]() Ilustrasi Badai Milton (X/DrKimWood) |
Tangkapan satelit cuaca dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) menunjukkan perkembangan dan pertumbuhan Milton yang kuat. Badai tersebut diperkirakan akan mendarat di pantai barat semenanjung Florida pada hari ini, dan bergerak menuju wilayah Tampa Bay yang berpenduduk padat.
"Jika badai tetap seperti ini, maka ini akan menjadi badai terburuk yang berdampak di wilayah Tampa dalam lebih dari 100 tahun," kata NOAA.
Badai tersebut kini berputar cepat melintasi Teluk Meksiko, dengan angin ekstrem bersirkulasi di sekitar mata badai.
Meskipun sejumlah faktor memengaruhi pembentukan badai yang kuat (angin lawan yang dapat memecah badai, udara lembab atau kering, dll), pengaruh penting adalah suhu permukaan laut yang hangat lebih dari 80 derajat Fahrenheit (27 derajat Celcius).
Lautan yang hangat bertindak sebagai bahan bakar untuk badai, jelas para ilmuwan badai. Hal ini karena suhu lautan yang lebih hangat memicu badai tropis karena lebih banyak air yang menguap secara alami ke udara, sehingga meningkatkan energi dan kelembapan badai.
Namun, peningkatan suhu laut tak terelakkan karena menyerap sebagian besar panas dari pembakaran bahan bakar fosil. Saat ini, badai di Atlantik berpontensi dua kali lipat untuk mengubah badai sedang menjadi badai besar.
(fab/fab)
