²©²ÊÍøÕ¾

Google Gaji Karyawan untuk Menganggur Setahun Penuh

Intan Rakhmayanti Dewi, ²©²ÊÍøÕ¾
11 April 2025 08:45
FILE - In this Monday, Nov. 5, 2018, file photo, a woman walks past the logo for Google at the China International Import Expo in Shanghai. Chinese tech giant Huawei is racing to develop replacements for Google apps. U.S. sanctions imposed on security grounds block Huawei from using YouTube and other popular Google
Foto: Google (AP Photo/Ng Han Guan, File)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Raksasa teknologi Google dikabarkan membayar sejumlah karyawan divisi kecerdasan buatan (AI)-nya untuk menganggur selama setahun. Hal ini dilakukan guna mencegah mereka bergabung dengan pesaing seperti OpenAI dan Microsoft.

Hal ini menjadi fakta bahwa pertarungan untuk mendapatkan talenta AI sangat ketat. Sehingga Google lebih memilih untuk memberikan liburan satu tahun berbayar kepada beberapa karyawan daripada membiarkan mereka bekerja untuk pesaing.

Menurut laporan Business Insider, divisi AI Google, DeepMind, menerapkan perjanjian non-kompetisi yang agresif terhadap beberapa staf AI di Inggris.

Dalam kontrak tersebut, mereka dilarang bekerja di perusahaan pesaing hingga satu tahun dan tetap menerima gaji. Kondisi ini membuat sebagian peneliti atau pekerja di bidang AI merasa tak adil.

Wakil Presiden AI di Microsoft, Nando de Freitas, mengungkapkan banyak staf DeepMind yang menghubunginya dalam kondisi frustrasi karena kesulitan keluar dari kontrak tersebut.

"Dear @GoogDeepMind ers, Pertama, selamat atas model-model baru yang mengesankan. Setiap minggu salah satu dari (karyawan) Anda menghubungi saya dengan putus asa untuk menanyakan bagaimana cara keluar dari kebijakan tersebut. Juga meminta saya untuk mendapatkan pekerjaan karena manajer Anda telah menjelaskan bahwa ini adalah cara untuk dipromosikan, tapi saya tak merespons nya " tulis akun @NandoDF di X. March 26, 2025

Nando menyarankan agar staf DeepMind saling mendukung dan berbicara langsung dengan pimpinan mereka.

Ia juga mengecam praktik kontrak non-kompetitif ini, terutama jika diberlakukan oleh perusahaan asal Amerika di wilayah Eropa.

"Jangan menandatangani kontrak ini. Tidak ada perusahaan Amerika yang harus memiliki kekuatan sebanyak itu, terutama di Eropa. Ini adalah penyalahgunaan kekuasaan, yang tidak membenarkan akhir apapun," ujarnya lagi.


(dem/dem) Next Article Pertama Kalinya Google Search Mulai Ditinggalkan, Ini Penggantinya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular